tag:blogger.com,1999:blog-69577021293535402992024-02-07T02:59:08.511-08:00Plingkungan -Our Environment - Information SharingUnknownnoreply@blogger.comBlogger33125tag:blogger.com,1999:blog-6957702129353540299.post-10390257468342118282016-01-21T06:47:00.002-08:002016-01-21T06:49:26.010-08:00Nitrogen Oksida<div class="previewpost"><p>NO2 merupakan gas yang toksik bagi manusia dan pada umumnya gas ini dapat menimbulkan gangguan sistem pernapasan. NO2 dapat masuk ke paru-paru dan membentuk Asam Nitrit (HNO2) dan Asam Nitrat (HNO3) yang merusak jaringan mukosa (Mulia, 2005). </p><p>NO2 dapat meracuni paru-paru. Jika terpapar NO2 pada kadar 5 ppm setelah 5 menit dapat menimbulkan sesak nafas dan pada kadar 100 ppm dapat menimbulkan kematian.</p>
</div>
<div class="fullpost">
<p>NO2 merupakan gas yang toksik bagi manusia dan pada umumnya gas ini dapat menimbulkan gangguan sistem pernapasan. NO2 dapat masuk ke paru-paru dan membentuk Asam Nitrit (HNO2) dan Asam Nitrat (HNO3) yang merusak jaringan mukosa (Mulia, 2005). </p><p>NO2 dapat meracuni paru-paru. Jika terpapar NO2 pada kadar 5 ppm setelah 5 menit dapat menimbulkan sesak nafas dan pada kadar 100 ppm dapat menimbulkan kematian.</p>
<p>Gangguan sistem pernapasan yang terjadi dapat menjadi empisema. Bila kondisinya kronis dapat berpotensi menjadi bronkitis serta akan terjadi penimbunan nitrogen oksida (NOx) dan dapat menjadi sumber karsinogenik atau penyebab timbulnya kanker (Sunu, 2001). </p>
</p></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6957702129353540299.post-3115763608289354272014-06-28T14:53:00.000-07:002014-06-28T14:53:35.828-07:00Danau Laut Tawar <div class="previewpost"><p> Danau Laut Tawar memiliki Luas 5.472 ha dengan panjang rata-rata 17 Km, lebar rata-rata 3.219 Km. Danau Laut Tawar memiliki Volume 2,5 triliyun liter. Jumlah aliran yang bermuara ke danau sebanyak 25 buah aliran yang terdiri dari sungai, alur, aliran (rerak) dengan debit total 10.043 liter/detik. Dan aliran air yang keluar dari Danau Laut Tawar ke Sungai Peusangan (Outlet) memiliki debit 5.664 liter/detik</p></div>
<div class="fullpost"><p> Danau Laut Tawar memiliki Luas 5.472 ha dengan panjang rata-rata 17 Km, lebar rata-rata 3.219 Km. Danau Laut Tawar memiliki Volume 2,5 triliyun liter. Jumlah aliran yang bermuara ke danau sebanyak 25 buah aliran yang terdiri dari sungai, alur, aliran (rerak) dengan debit total 10.043 liter/detik. Dan aliran air yang keluar dari Danau Laut Tawar ke Sungai Peusangan (Outlet) memiliki debit 5.664 liter/detik</p>
<p>Vegetasi Penyangga Danau Laut Tawar terdiri dari : Vegetasi rumput 36 jenis/spesies. Dari 36 jenis tersebut terdapat 5 jenis yang memiliki indeks terpenting yaitu: Kerpe belene (rumput Parit) (Axenopus cmpressus SW), Kekumil Cynodon dactylon), Bebesi ( Zoysia matrella), Rumput Dawai (Eragrotis atrovirens Dest), Kerpe kilik (Stachytarpheta indicia). Keanekaragaman tertinggi dapat di temui di sebelah utara Danau Laut Tawar yang merupakan daerah perkebunan penduduk. Vegetasi hutan jumlah tegakan 74,57 pohon/ha, kerapatan hutan. Untuk kondisi sekarang ini dalam mencapai jumlah pohon yang ideal dalam satu tegakan (201 pohon/ha), maka dibutuhkan 62,9% pohon yang harus ditanami di sekitar daerah Danau Laut Tawar tersebut, terutama dari jenis Damar (Pinus merkusii), Kayu Nunang, Kayu pirak ( Annoaceae), Gele Uten (Myrtaceae) dan Batang kapuk (Gossypium sp). Dan vegetasi perkebunan terdiri dari 16 jenis, yang didominasi oleh kopi arabika (Coffea arabica)</p><p>
Fauna yang ditemukan di Danau Laut Tawar terdiri dari 3 Phylum yaitu Molluska (hewan bertubuh lunak), Annelida ( Cacing bersegmen), dan Pisces (ikan).</p><p>
Moluska di Danau Laut Tawar ditemui 3 jenis dengan tingkat kepadatan bervariasi dari 1 sampai 167 individu/240 cm2. Indeks keanekaragaman berkisar antara 0 sampai 0,937, yang berarti Danau Laut Tawar terpolusi pada tingkat sedang (menurut standar Lee Don Wang). Annelida yang ditemui di Danau Laut Tawar hanya satu jenis yaitu Aelonema sp, termasuk dalam kelas Oichaeta, Phylum Annelida. Kepadatan fauna ini di dasar danau berkisar antara 14 – 157 individu/240cm2.
Pisces di Danau Laut Tawar terdapat 22 jenis ikan yang terdiri dari 15 jenis ikan setempat (ikan native) dan 7 jenis yang diintroduksi dari daerah lain. Di sekitar Danau Laut Tawar terdapaj juga beberapa jenis Insekta (serangga), Aves (burung), dan Mamalia. Adapun hewan yang dilindungi di kawasan Danau Laut Tawar diantaranya adalah Binturung, Pukas, Trenggiling, Landak, Kancil, Napu, Owa, Siamang, Harimau,Tanado, Kucing hutan, dan Kijang.</p>
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6957702129353540299.post-40062204451028342412012-04-27T07:14:00.001-07:002012-04-27T07:38:20.399-07:00Danau Tondano<div class="previewpost"><p>
<img src="https://lh6.googleusercontent.com/-DC3Czf0Tkso/T5qpfG7T06I/AAAAAAAABvw/uPRr-S3eCNY/s800/tondano-1.jpg" style="float:left; margin:6px;" />Danau Tondano merupakan salah satu danau terbesar yang terletak di provinsi Selawesi Utara. Danau Tondano letaknya di Kabupaten Minahasa sedangkan DAS Tondano melintasi tiga wilayah administratif yaitu antara lain Kabupaten Minahasa, Kota Tomohon, dan Kota Manado. Letak astronomis Danau Tondano berada pada 1º 06’ 06” – 1º 20’ 25” Lintang Utara dan 124º 45’ 04” – 124º 58’ 20” Bujur Timur. Danau Tondano terletak pada ketinggian 680 dpl dengan luas danau mencapai 4.638 ha dan kedalaman 14 m. Air Danau Tondano (inlet) berasal dari aliran 35 sungai, sedangkan aliran yang keluar (outlet) Danau Tondano hanya satu yaitu Sungai Tondano. Luas daerah tangkapan air Danau Tondano sebesar 54.413 ha yang terdiri dari hutan, kebun, semak, sawah, rawa, pemukiman, badan air dan lahan kosong diantaranya terdapat lahan keritis dengan luas 2.205 ha. Laju alir inlet yang masuk ke Danau Tondano rata-rata berkisar pada 3,2 – 8,0 m3/detik. Kelembapan udara berkisar 84%-93% dengan temperatur udara antara 19oC – 27oC. Curah hujan rata-rata yang terjadi bervariasi antara 1500 mm hingga 2800 mm/tahun.</p> ..read more
</div>
<div class="fullpost">
<p> <img src="https://lh6.googleusercontent.com/-DC3Czf0Tkso/T5qpfG7T06I/AAAAAAAABvw/uPRr-S3eCNY/s800/tondano-1.jpg" style="float:left; margin:6px;" />Danau Tondano merupakan salah satu danau terbesar yang terletak di provinsi Selawesi Utara. Danau Tondano letaknya di Kabupaten Minahasa sedangkan DAS Tondano melintasi tiga wilayah administratif yaitu antara lain Kabupaten Minahasa, Kota Tomohon, dan Kota Manado. Letak astronomis Danau Tondano berada pada 1º 06’ 06” – 1º 20’ 25” Lintang Utara dan 124º 45’ 04” – 124º 58’ 20” Bujur Timur. Danau Tondano terletak pada ketinggian 680 dpl dengan luas danau mencapai 4.638 ha dan kedalaman 14 m. Air Danau Tondano (inlet) berasal dari aliran 35 sungai, sedangkan aliran yang keluar (outlet) Danau Tondano hanya satu yaitu Sungai Tondano. Luas daerah tangkapan air Danau Tondano sebesar 54.413 ha yang terdiri dari hutan, kebun, semak, sawah, rawa, pemukiman, badan air dan lahan kosong diantaranya terdapat lahan keritis dengan luas 2.205 ha. Laju alir inlet yang masuk ke Danau Tondano rata-rata berkisar pada 3,2 – 8,0 m3/detik. Kelembapan udara berkisar 84%-93% dengan temperatur udara antara 19oC – 27oC. Curah hujan rata-rata yang terjadi bervariasi antara 1500 mm hingga 2800 mm/tahun.</p><p>Danau Tondano yang merupakan bagian dari DAS Tondano memiliki fungsi yang beragam, selain sebagai penunjang kehidupan manusia, danau Tondano juga berfungsi sebagai antara lain sember plasma nutfah, habitat flora dan fauna endemik, sumber air baku kehidupan, daerah resapan air, memelihara keseimbangan iklim mikro, sarana transportasi, wisata serta penghasil energi listrik (PLTA). Danau ini merupakan danau penghasil ikan air tawar seperti ikan mujair, pior/kabos, payangka wiko (udang kecil), nike dan lain-lain. Luas danau ini 4.278ha, dan terdapat pulau kecil bernama Likri (depan desa Tandengan kecamatan Eris). Di tepi Danau Tondano terlihat jelas Gunung Kaweng.</p>
<h4> Isu Lingkungan</h4><p><img src="https://lh6.googleusercontent.com/-UH54ygVXVFU/T5qpD-dgq6I/AAAAAAAABvo/z91M9W7_4n4/s800/kedalaman_tondano.jpg" width="332" height="176" style="float:left" />Danau Tondano mengalami permasalahan yang kompleks, yang terdiri dari degradasi daerah tangkapan air, pencemaran, sedimentasi, pendangkalan, eutrofikasi, dan kerusakan kondisi lingkungan sekitar Danau Tondano.
Degradasi daerah tangkapan air terjadi karena penebangan liar dan pembukaan lahan di hutan bagian hulu.
Peningkatan erosi dan sedimentasi, sehingga terjadi pendangkalan danau dengan tingkat sedimentasi rata-rata sebesar 0,4 m/th. Sedangkan tingkat erosi yang terjadi di bagian hulu berkisar pada 28,86 – 63,00 ton/ha/tahun (UNSRAT, 2000). Pendangkalan danau dalam kurun waktu 66 tahun semakin meningkat, dimana kedalaman semula sedalam 40 meter sampai dengan tahun 2000 kedalamannya hanya sebesar 14 meter. Berikut tersaji data pendangkalan pada Danau Tondano : </p>
<p> Penurunan kualitas air Danau Tondano. Terjadinya peningkatan volume sampah/tumbuhan air maupun limbah domestik yang masuk sebagai inlet dengan volume rata-rata 2-5 truck/hari. Disamping itu penurunan kualitas perairan pun disebabkan oleh tingginya kadar P (fosfat) dan N (nitrogen) akibat dari adanya kegiatan pertanian di sekitar kawasan danau. Selain hal tersebut diatas, penurunan kualitas perairan tersebut juga disebabkan oleh limbah cair dan padat yang berasal dari pemukiman, sarana wisata (hotel dan restoran), pertanian, pakan ikan serta minyak dan oli dari perahu nelayan dan perahu transportasi.</p>
<p> Bencana banjir yang terjadi akibat dari pendangkalan danau dan kegiatan illegal logging pada kawasan DTA (hulu), sehingga ketika hujan datang akan terjadi penggerusan lahan/erosi lahan yang mengalir memasuki Danau Tondano.</p>
<p>Okupasi lahan oleh masyarakat sekitar menjadi lahan pertanian, pemukiman, ladang/perkebunan, serana prasarana pariwisata dan lain sebagainya. </p>
<p> Eutrofikasi perairan Danau Tondano akibat dari pengkayaan unsur hara di perairan danau yaitu peningkatan kadar P dan N. Hal ini ditunjukkan dengan penyebaran enceng gondok pada permukaan air Danau Tondano yang mencapai luas 242,67 ha atau 5,20% dari luas danau.</p>
</div>Unknownnoreply@blogger.com0Tondano, Indonesia1.288499 124.91318231.2250005000000002 124.8342183 1.3519975 124.9921463tag:blogger.com,1999:blog-6957702129353540299.post-90869559710554673072012-04-26T10:32:00.001-07:002012-04-27T07:04:04.454-07:00Danau Melintang, Semayang dan Jempang<div class="previewpost"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" src="https://lh4.googleusercontent.com/-SC610HxjkHc/T5mINOQaehI/AAAAAAAABvg/aHbAmcisP78/s567/peta.jpg" /></div><p>
Kawasan Danau Melintang, Semayang dan Jempang yang masing-masing memiliki luas 8.997,1 ha, 11.342,6 ha dan 13.974,8 ha terletak di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur. Ketiga danau tersebut merupakan suatu ekosistem air tawar yang tergenang dan termasuk perairan paparan banjir (floodplain) yang bertipe eutrofik dengan lantai berlumpur dan berpasir. Kedalaman Danau Semayang 13 m dengan volume danau 390.000.000 m3 . Inlet dan outlet Danau Semayang adalah Sungai Belayan dan Sungai Pela. Secara geografis danau Semayang, Melintang dan jempang masing-masing terletak pada koordinat 0o 13’24,48” S dan 116o 27’17,55” E elevasi 28 kaki, 0o 17’33,82” S dan 116o 19’42,55” E elevasi 83 kaki, serta 0o 26’33,87” S dan 116o 11’41,06” E pada elevasi 85 kaki.
</p></div>
<div class="fullpost"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" src="https://lh4.googleusercontent.com/-SC610HxjkHc/T5mINOQaehI/AAAAAAAABvg/aHbAmcisP78/s567/peta.jpg" /></div><p> Kawasan Danau Melintang, Semayang dan Jempang yang masing-masing memiliki luas 8.997,1 ha, 11.342,6 ha dan 13.974,8 ha terletak di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur. Ketiga danau tersebut merupakan suatu ekosistem air tawar yang tergenang dan termasuk perairan paparan banjir (floodplain) yang bertipe eutrofik dengan lantai berlumpur dan berpasir. Kedalaman Danau Semayang 13 m dengan volume danau 390.000.000 m3 . Inlet dan outlet Danau Semayang adalah Sungai Belayan dan Sungai Pela. Secara geografis danau Semayang, Melintang dan jempang masing-masing terletak pada koordinat 0o 13’24,48” S dan 116o 27’17,55” E elevasi 28 kaki, 0o 17’33,82” S dan 116o 19’42,55” E elevasi 83 kaki, serta 0o 26’33,87” S dan 116o 11’41,06” E pada elevasi 85 kaki. </p>
<p>Status baku mutu DAS Mahakam tahun 2007 adalah dalam status sedang dengan indeks pencemaran berkisar antara 4.5 s/d 7.5 nilai rata-rata indeks pencemaran adalah 6,3. Parameter yang tidak memenuhi baku mutu adalah Fecal Coliform, COD, Fosfat, Fenol, Nitrat, pH, DO. Status baku mutu DAS Mahakam tahun 2006 adalah dalam status sedang dengan indeks pencemaran berkisar antara 3,5 s/d 8,6 nilai rata-rata indeks pencemaran adalah 5,3. Pencemaran yang tidak memenuhi baku mutu adalah TSS, Fecal
Coliform, Total Coliform COD, BOD. </p><p>Sampai saat ini alur sungai Mahakam memegang peranan yang penting sebagai alur transportasi penumpang, barang, hasil tambang dan hasil hutan serta keperluan pengangkutan lainnya. Beberapa danau dan rawa
pada Daerah Mahakam Tengah (DMT) merupakan kawasan penting untuk perkembangbiakan ikan dan setiap musimnya pada sungai utama
terdapat jumlah populasi ikan dan telur ikan.</p> <p>Sebelumnya, di Daerah Mahakam Tengah merupakan suatu daerah kegiatan memancing secara intensif dengan rata-rata tangkapan setiap tahunnya sebanyak 25.000 sampai 35.000 ton sejak 1970. Daerah
tersebut telah menjadi penyuplai tunggal terbesar ikan kering sungai untuk Pulau Jawa sekitar 6.000 hinggga 9.000 ton diekspor setiap tahunnya. Sungai Mahakam juga memberi andil yang tidak kecil bagi penduduk dalam usaha budidaya ikan, selain secara alami berbagai jenis ikan banyak terdapat disepanjang sungai (dari anak-anak sungai, danau hingga muara). Budidaya ikan dengan keramba dilakukan disungai dan danau, sedangkan pembukaan tambak-tambak ikan oleh penduduk dilakukan di daerah muara. Saat ini pengeksploitasian daerah muara untuk tambak ikan tengah dilakukan secara besar-besaran yang mengakibatkan terancamnya keberadaan hutan mangrove. </p>
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6957702129353540299.post-86816091913324995952012-04-13T21:26:00.003-07:002012-04-16T17:01:00.118-07:00Limboto Lake<div class="previewpost"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrNGi5fWx3RbxeQSpjrKYQ0sdtbwvUAVBwoPveAzoAWVOWwaA-IzwP4HtMMsMlaxzquDCBV_V9bEx33EidC5KOsVjT76LA5_3xyujiqt_dDoinK9m6q4WaaIKKMK2J02mIJdlWG_rLuwRp/s1600/limboto.jpg" /></div><p>Limboto lake is one of the lakes strategically located areas in the province of Gorontalo. The lake is located in the center of the province Gorontao located in two administrative regions, namely the city of Gorontalo (± 70%) and Gorontalo Regency (± 30%). Limboto Watershed geographically located at 122o 42 '0:24'-123o 03 '1:17' BT and 00o 30 '2035 "- 00o 47' 0:49 'LU. It is surrounded by the waters of Lake Limboto 23 villages spread over 4 districts and 2 counties / cities with a population in four districts around the lake is a 463 563 Life with 2,000 people including livelihood as fishermen. </p></div><div class="fullpost"><p>Limboto lake is one of the lakes strategically located areas in the province of Gorontalo. The lake is located in the center of the province Gorontao located in two administrative regions, namely the city of Gorontalo (± 70%) and Gorontalo Regency (± 30%). Limboto Watershed geographically located at 122o 42 '0:24'-123o 03 '1:17' BT and 00o 30 '2035 "- 00o 47' 0:49 'LU. It is surrounded by the waters of Lake Limboto 23 villages spread over 4 districts and 2 counties / cities with a population in four districts around the lake is a 463 563 Life with 2,000 people including livelihood as fishermen. The lake has an area of 2537.152 ha Limboto, a depth of 2 to 2.5 meters and has a volume of approximately 23,532,919 m3 of water in the catchment area (DTA) of the lake about 900 km2. The average discharge outlet of the lake that is equal to 8.20 m3/second with minimum hand and the maximum discharge outlet respectively 39.70 and 0.10 m3/second m3/second. The content of the sediment that enters Lake Limboto reach 1-2 million m3/year with an average rate of 38.80 cm3/tahun. Two streams that carry sediment that is high enough for lakes and rivers is the River Biyonga Alo-Pohu respectively sedimennya capacity of 0.1282 kg / s and 0.0342 kg / sec.</p><p>Limboto a low lake basin or lagoon that has 23 inlet tributary stream which empties into it, one of the river called the River Biyonga where the water is always flowing into the lake throughout the year. In addition, there are also large watersheds such as Alo-Milalahu River (348 km2) and Pohu River (156 km2) tributary streams, while the smallest is only an area of 68 km2. DAS Limboto Unit is part of the Watershed Management Area (SWP-DAS) Bone - which covers 91 004 ha Bolango and one of the critical watersheds in the SWP-DAS Bone - Bolango.</p><h4>Ecologycal Function </h4><p>Limboto lake is one of the natural resource assets owned by the Province of Gorontalo. In addition to functioning as a source of revenue for the surrounding community, Limboto Lake serves as the provider of the surroundings clean water, habitat for endemic flora and fauna, catchment flood control, as well as a means of transport, tourism and sports.<br />
Keanakeragaman biological Limboto Lake is one of abundant fishery resources. In the lake there are 17 endemic species of fish consisting of nine native species of fish the lake and 8 species of fish introductions are all from 12 different fish families. Fisheries potential of Lake Limboto owned reaching 616-803 tons / year or Rp. 7 Trillion consisting of Tilapia fish farming (66.2 tons / year), the fish Oreochromis mossambicus (31.4 tons / year), fish Payangga (18.3 tons / year) and fish Manggabai (19.8 tons / year) . There is a local culture of traditional fishing gear called Bibilio gear made from grass to live on the edge of the lake that is used in catching fish in the waters of this lake can be used as the local cultural heritage.</p></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6957702129353540299.post-83771676284888288482011-12-20T00:00:00.000-08:002011-12-21T04:32:36.073-08:00Ekosistem Mangrove<div class="previewpost"><p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.asknature.org/images/uploads/strategy/f580efcadd6c8c19dadf3811bdd6222d/5adc3ed5f145e2765355034665b8afa0.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em; border:1px solid #FFF;"><img border="0" height="299" width="653" src="http://www.asknature.org/images/uploads/strategy/f580efcadd6c8c19dadf3811bdd6222d/5adc3ed5f145e2765355034665b8afa0.jpg" /></a></div>Hutan Mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis, yang didominasi oleh beberapa jenis mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang-surut pantai berlumpur. Hutan mangrove mempunyai ciri-ciri antara lain; a) umumnya tumbuh pada daerah intertidal yang jenis tanahnya berlumpur, berlempung dan berpasir. b) Daerahnya tergenang air laut secara berkala, baik setiap hari maupun yang hanya tergenang pada saat pasang purnama</p></div><div class="fullpost"><p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.asknature.org/images/uploads/strategy/f580efcadd6c8c19dadf3811bdd6222d/5adc3ed5f145e2765355034665b8afa0.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em; border:1px solid #FFF;"><img border="0" height="299" width="653" src="http://www.asknature.org/images/uploads/strategy/f580efcadd6c8c19dadf3811bdd6222d/5adc3ed5f145e2765355034665b8afa0.jpg" /></a></div>Hutan Mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis, yang didominasi oleh beberapa jenis mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang-surut pantai berlumpur. Hutan mangrove mempunyai ciri-ciri antara lain; a) umumnya tumbuh pada daerah intertidal yang jenis tanahnya berlumpur, berlempung dan berpasir. b) Daerahnya tergenang air laut secara berkala, baik setiap hari maupun yang hanya tergenang pada saat pasang purnama. Frekuensi genangan menentukan komposisi vegetasi hutan mangrove. c) Menerima pasokan air tawar yang cukup dari darat. d) Terlindung dari gelombang besar dan arus pasang surut yang kuat. Air bersalinitas payau (2-22 permil) hingga asin (mencapai 38 permil). (Bengen, D.G, 2000).</p><p>Kondisi salinitas sangat mempengaruhi komposisi mangrove. Berbagai jenis mangrove mengatasi kadar salinitas dengan cara yang berbeda-beda. Beberapa diantaranya secara selektif mampu menghindari penyerapan garam dari media tumbuhnya, sementara beberapa jenis yang lainnya mampu mengeluarkan garam dari kelenjar khusus pada daunnya. (Suryadiputra, khazali, Rusila Noor, 1993).</p><p>Secara sederhana, mangrove umumnya tumbuh dalam 4 zona, yaitu pada daerah terbuka, daerah tengah, daerah yang memiliki sungai berair payau sampai hamper tawar, serta daerah kearah daratan yang memiliki air tawar, yang akan dijelaskan sebagai berikut :</p><p>a)Mangrove Terbuka, berada pada bagian yang berhadapan dengan laut. Komposisi floristic dari komunitas dizona terbuka sangat tergantung pada substratnya. Contoh tanamannya adalah S. alba yang mendominasi daerah berpasir sementara Avicenia marina dan Rhizophora mucfonata cenderung untuk mendominasi daerah yang berlumpur (Van Stenis, 1958).</p><p>b) Mangrove tengah, terletak dibelakang mangrove zona terbuka. Dizona ini biasanya didominasi oleh jenis Rhizophora. Jenis-jenis penting lainnya yang ditemukan adalah B. eriopetala, B. gymnorrhiza, Excoecaria agallocha, R. mucronata, Xylocarpus granatum dan X. moluccensis.</p><p>c) Mangrove payau, berada disepanjang sungai berair payau hingga hamper tawar. Di zona ini biasanya didominasi oleh komunitas nypa atau sonneratia. Dijalur lain biasanya ditemukan tegakan N-fruticans yang bersambung dengan vegetasi yang terdiri dari Cerbera sp, Gluta renghas, stenochlaena palustris, dan Xylocarpus granatum.Keara pantai campuran komunitas sonneratia-Nypa lebih sering ditemukan. (Giesen, 1991).</p><p>d) Mangrove daratan, berada di zona perairan payau atau hamper tawar dibelakang jalur hijau mangrove sebenarnya. Zona ini memiliki kekayaan jenis yang lebih tinggi dibandingkan dengan zona lainnya. Jenis-jenis yang umum ditemukan pada zona ini termasuk ficus microcarpus (F.Retusa, Intsia bijuga, N,fruticans, Lumnitza racemoza, Pandanus sp dan Xylocarpus moluccensis (Giesen,1993).</p></p></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6957702129353540299.post-73897761926496778282011-12-12T14:06:00.000-08:002011-12-12T19:48:30.640-08:00Manfaat Hutan Kota<div class="previewpost"><p><img border="0" height="199" width="253" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh24Upe9XsRa-tELxvf5kypMFN-l5qg9Sz7NI6zjQNUwhKBZ0CDWlVXrinytJd7xnf2m2atSFa15ZK0NiTFSoiszaYlrjwhHu45Ad0O2XkaX2nzfu93a93XkLBZBEIrQpVS82uTzyRyrslQ/s400/images.jpeg" class="previewpic" />Menurut peraturan di Indonesia Hutan kota adalah sebidang lahan yang bertumbuhan pohon pohon yang kompak dan rapat didalam wilayah perkotaan baik pada tanah negara maupun tanah hak yang luasnya minimal 0,25 hektar , yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat yang berwenang.</p><p>Secara akademis , Hutan kota adalah sebidang lahan dalam kota , ditumbuhi asosiasi pepohonan yang kehadirannya mampu menciptakan kondisi iklim mikro yang berbeda dengan di luarnya.</p></div><div class="fullpost"><p><img border="0" height="199" width="253" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh24Upe9XsRa-tELxvf5kypMFN-l5qg9Sz7NI6zjQNUwhKBZ0CDWlVXrinytJd7xnf2m2atSFa15ZK0NiTFSoiszaYlrjwhHu45Ad0O2XkaX2nzfu93a93XkLBZBEIrQpVS82uTzyRyrslQ/s400/images.jpeg" class="previewpic" /> Menurut peraturan di Indonesia Hutan kota adalah sebidang lahan yang bertumbuhan pohon pohon yang kompak dan rapat didalam wilayah perkotaan baik pada tanah negara maupun tanah hak yang luasnya minimal 0,25 hektar , yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat yang berwenang.</p><p>Secara akademis , Hutan kota adalah sebidang lahan dalam kota , ditumbuhi asosiasi pepohonan yang kehadirannya mampu menciptakan kondisi iklim mikro yang berbeda dengan di luarnya.</p><p>Menurut sumber yang saya kumpulkan, hutan kota banyak memberi manfaat diantaranya:</p><div style="max-height:350px; overflow:scroll; border:1px solid #666666; padding:30px;"><ol><li>Identitas Kota<br />
<p>Jenis tanaman dan hewan yang merupakan simbol atau lambang suatu kota dapat dikoleksi pada areal hutan kota. Propinsi Sumatera Barat misalnya, flora yang dipertimbangkan untuk tujuan tersebut di atas adalah enau (Arenga pinnata) dengan alasan pohon ini serba guna. Serta istilah pagar-ruyung menyiratkan makna pagar enau. Jenis pilihan lainnya adalah kayu manis (Cinnamomum burmanii), karena potensinya besar dan banyak diekspor dari daerah ini (PKBSI, 1989). Sedangkan untuk fauna yang diusulkan adalah : Trulek kayu, pelatuk jambul jingga dan kambing gunung (Capricornis sumatranensis). Pilihan ini berdasarkan pertimbangan khas dan endemik (PKBSI, 1989).<br />
</p></li>
<li>Pelestarian Plasma Nutfah<p>Plasma nutfah merupakan bahan baku yang penting untuk pembangunan di masa depan, terutama di bidang pangan, sandang, papan, obat-obatan dan industri. Penguasaannya merupakan keuntungan komparatif yang besar bagi Indonesia di masa depan. Oleh karena itu, plasma nutfah perlu terus dilestarikan dan dikembangkan bersama untuk mempertahankan keanekaragaman hayati (Buku I Repelita V hal. 429). Hutan kota dapat dijadikan sebagai tempat koleksi keanekaragaman hayati yang tersebar di seluruh wilayah tanah air kita. Kawasan hutan kota dapat dipandang sebagai areal pelestarian di luar kawasan konservasi, karena pada areal ini dapat dilestarikan flora dan fauna secara exsitu. Salah satu tanaman yang langka adalah nam-nam (Cynometra cauliflora).<br />
</p></li>
<li><p>Udara alami yang bersih sering dikotori oleh debu, baik yang dihasilkan oleh kegiatan alami maupun kegiatan manusia. Dengan adanya hutan kota, partikel padat yang tersuspensi pada lapisan biosfer bumi akan dapat dibersihkan oleh tajuk pohon melalui proses jerapan dan serapan. Dengan adanya mekanisme ini jumlah debu yang melayang-layang di udara akan menurun. Partikel yang melayang-layang di permukaan bumi sebagian akan terjerap (menempel) pada permukaan daun, khususnya daun yang berbulu dan yang mempunyai permukaan yang kasar dan sebagian lagi terserap masuk ke dalam ruang stomata daun. Ada juga partikel yang menempel pada kulit pohon, cabang dan ranting.</p><p>Daun yang berbulu dan berlekuk seperti halnya daun Bunga Matahari dan Kersen mempunyai kemampuan yang tinggi dalam menjerap partikel dari pada daun yang mempunyai permukaan yang halus (Wedding dkk. dalam Smith, 1981).</p><p>Manfaat dari adanya tajuk hutan kota ini adalah menjadikan udara yang lebih bersih dan sehat, jika dibandingkan dengan kondisi udara pada kondisi tanpa tajuk dari hutan kota.</p></li>
<li>Penyerap dan Penjerap Partikel Timbal<p>Kendaraan bermotor merupakan sumber utama timbal yang mencemari udara di daerah perkotaan (Goldmisth dan Hexter, 1967). diperkirakan sekitar 60-70% dari partikel timbal di udara perkotaan berasal dari kendaraan bermotor (Krishnayya dan Bedi, 1986). Dahlan (1989); Fakuara, Dahlan, Husin, Ekarelawan, Danur, Pringgodigdo dan Sigit (1990) menyatakan damar (Agathis alba), mahoni (Swietenia macrophylla), jamuju (Podocarpus imbricatus) dan pala (Mirystica fragrans), asam landi (Pithecelobiumdulce), johar (Cassia siamea), mempunyai kemampuan yang sedang tinggi dalam menurunkan kandungan timbal dari udara. Untuk beberapa tanaman berikut ini : glodogan (Polyalthea longifolia) keben (Barringtonia asiatica) dan tanjung (Mimusops elengi), walaupun kemampuan serapannya terhadap timbal rendah, namun tanaman tersebut tidak peka terhadap pencemar udara. Sedangkan untuk tanaman daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea) dan kesumba (Bixa orellana) mempunyai kemampuan yang sangat rendah dan sangat tidak tahan terhadap pencemar yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor.</p></li>
<li><br />
Penyerap dan Penjerap Debu Semen<br />
<p>Debu semen merupakan debu yang sangat berbahaya bagi kesehatan, karena dapat mengakibatkan penyakit sementosis. Oleh karena itu debu semen yang terdapat di udara bebas harus diturunkan kadarnya. </p><p>Studi ketahanan dan kemampuan dari 11 jenis akan yaitu : mahoni (Swietenia macrophylla), bisbul (Diospyrosdiscolor), tanjung (Mimusops elengi), kenari (Canarium commune), meranti merah (Shorealeprosula), kere payung (Filicium decipiens), kayu hitam (Diospyros clebica), duwet (Eugenia cuminii), medang lilin (Litsea roxburghii) dan sempur (Dillenia ovata) telah diteliti oleh Irawati tahun 1990. Hasil penelitian ini menunjukkan, tanaman yang baik untuk dipergunakan dalam program pengembangan hutan kota di kawasan pabrik semen, karena memiliki ketahanan yang tinggi terhadap pencemaran debu semen dan kemampuan yang tinggi dalam menjerap (adsorpsi) dan menyerap (absorpsi) debu semen adalah mahoni, bisbul, tanjung, kenari, meranti merah, kere payung dan kayu hitam. Sedangkan duwet, medang lilin dan sempur kurang baik digunakan sebagai tanaman untuk penghijauan di kawasan industri pabrik semen. Ketiga jenis tanaman ini selain agak peka terhadap debu semen, juga mempunyai kemampuan yang rendah dalam menjerap dan menyerap partikel semen (Irawati, 1990).</p></li>
<li><br />
Peredam Kebisingan<br />
<p>Pohon dapat meredam suara dengan cara mengabsorpsi gelombang suara oleh daun, cabang dan ranting. Jenis tumbuhan yang paling efektif untuk meredam suara ialah yang mempunyai tajuk yang tebal dengan daun yang rindang (Grey dan Deneke, 1978). <br />
</p><p>Dengan menanam berbagai jenis tanaman dengan berbagai strata yang cukup rapat dan tinggi akan dapat mengurangi kebisingan, khususnya dari kebisingan yang sumbernya berasal dari bawah. Menurut Grey dan Deneke (1978), dedaunan tanaman dapat menyerap kebisingan sampai 95%.</p></li>
<li>Mengurangi Bahaya Hujan Asam<p>Menurut Smith (1985), pohon dapat membantu dalam mengatasi dampak negatif hujan asam melalui proses fisiologis tanaman yang disebut proses gutasi. Proses gutasi akan memberikan beberapa unsur diantaranya ialah : Ca, Na, Mg, K dan bahan organik seperti glumatin dan gula (Smith, 1981). </p><p>Menurut Henderson et al., (1977) bahan an-organik yang diturunkan ke lantai hutan dari tajuk melalui proses troughfall dengan urutan K>Ca> Mg>Na baik untuk tajuk dari tegakan daun lebar maupun dari daun jarum. </p><p>Hujan yang mengandung H2SO4 atau HNO3 apabila tiba di permukaan daun akan mengalami reaksi. Pada saat permukaan daun mulai dibasahi, maka asam seperti H2SO4 akan bereaksi dengan Ca yang terdapat pada daun membentuk garam CaSO4 yang bersifat netral. Dengan demikian pH air dari pada pH air hujan asam itu sendiri. Dengan demikian adanya proses intersepsi dan gutasi oleh permukaan daun akan sangat membantu dalam menaikkan pH, sehingga air hujan menjadi tidak begitu berbahaya lagi bagi lingkungan. Hasil penelitian dari Hoffman et al. (1980) menunjukkan bahwa pH air hujan yang telah melewati tajuk pohon lebih tinggi, jika dibandingkan dengan pH air hujan yang tidak melewati tajuk pohon.</p></li>
<li>Penyerap Karbon-monoksida </li>
<p>Bidwelldan Fraser dalam Smith (1981) mengemukakan, kacang merah (Phaseolus vulgaris) dapat menyerap gas ini sebesar 12-120 kg/km2/hari. Mikro organisme serta tanah pada lantai hutan mempunyai peranan yang baik dalam menyerap gas ini (Bennet dan Hill, 1975). Inman dan kawan-kawan dalam Smith (1981) mengemukakan, tanah dengan mikroorganismenya dapat menyerap gas ini dari udara yang semula konsentrasinya sebesar 120 ppm (13,8 x 104 ug/m3) menjadi hampir mendekati nol hanya dalam waktu 3 jam saja.</p></li>
<li> Penyerap Karbon-dioksida dan Penghasil Oksigen <p>Hutan merupakan penyerap gas CO2 yang cukup penting, selain dari fito-plankton, ganggang dan rumput laut di samudra. Dengan berkurangnya kemampuan hutan dalam menyerap gas ini sebagai akibat menurunnya luasan hutan akibat perladangan, pembalakan dan kebakaran, maka perlu dibangun hutan kota untuk membantu mengatasi penurunan fungsi hutan tersebut. Cahaya matahari akan dimanfaatkan oleh semua tumbuhan baik hutan kota, hutan alami, tanaman pertanian dan lainnya dalam proses fotosintesis yang berfungsi untuk mengubah gas CO2 dan air menjadi karbohidrat dan oksigen.<br />
</p><p>Dengan demikian proses ini sangat bermanfaat bagi manusia, karena dapat menyerap gas yang bila konsentrasinya meningkat akan beracun bagi manusia dan hewan serta akan mengakibatkan efek rumah kaca. Di lain pihak proses ini menghasilkan gas oksigen yang sangat diperlukan oleh manusia dan hewan. Widyastama (1991) mengemukakan, tanaman yang baik sebagai penyerap gas CO2 dan penghasil oksigen adalah : damar (Agathis alba), daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea), lamtoro gung (Leucaena leucocephala), akasia (Acacia auriculiformis) dan beringin (ficus benyamina).</p></li>
<li>Penahan Angin<br />
<p>Dalam mendisain hutan kota untuk menahan angin faktor yang harus diperhatikan adalah:</p><ol><li>Jenis tanaman yang ditanam adalah tanaman yang memiliki dahan yang kuat. 2. </li>
<li>Daunnya tidak mudah gugur oleh terpaan angin dengan kecepatan sedang. 3.</li>
<li> Akarnya menghunjam masuk ke dalam tanah. Jenis ini lebih tahan terhadap hembusan angin yang besar daripada tanaman yang akarnya bertebaran hanya di sekitar permukaan tanah.</li>
<li> Memiliki kerapatan yang cukup (50-60%). </li>
<li>Tinggi dan lebar jalur hutan kota cukup besar, sehingga dapat melindungi wilayah yang diinginkan dengan baik (Grey dan Deneke, 1978). Panfilov dalam Robinette (1983) mengemukakan, angin kencang dapat dikurangi 75-80% oleh suatu penahan angin yang berupa hutan kota.</li>
</ol></p></li>
</ol></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6957702129353540299.post-42072856983542219572011-11-10T19:01:00.000-08:002011-12-11T05:29:37.857-08:00Danau Batur<div class="previewpost"><div><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQPyj9uTtKIxntjflGJQyrJoT8IPNdeufkXzg9peEnWksYSjikb8UMStjPbLaOyqnh_pcKjYXmPbqd5FGQAKOcgeCUp19SCAB45IwYD47s36wOj3uXnmtOqYiKyRkZ33XFZnjSzpkQc1g/s1600/danau-batur1.jpg" class="previewpic" /><p>Danau Batur merupakan danau terbesar dan terdalam yang terdapat di Propinsi Bali. Danau ini berlokasi di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli provinsi Bali. Secara geografis, Danau Batur terletak pada posisi 115o 22’ 42,3” – 115o 25’ 33,0” Bujur Timur dan 8o 13’ 24,0” – 8o 17’ 13,3” Lintang Selatan di ketinggian + 1050 m dpl. Luas genangan Danau Batur yaitu 16,06 km2 dengan kedalaman rata-rata 50,8 m mampu menampung air danau hingga 815,38 juta m3.</p></div></div><div class="fullpost"><center><br />
<img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQPyj9uTtKIxntjflGJQyrJoT8IPNdeufkXzg9peEnWksYSjikb8UMStjPbLaOyqnh_pcKjYXmPbqd5FGQAKOcgeCUp19SCAB45IwYD47s36wOj3uXnmtOqYiKyRkZ33XFZnjSzpkQc1g/s1600/danau-batur1.jpg" class="fullpostpic" /></center><br />
<p>Danau Batur merupakan danau terbesar dan terdalam yang terdapat di Propinsi Bali. Danau ini berlokasi di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli provinsi Bali. Secara geografis, Danau Batur terletak pada posisi 115o 22’ 42,3” – 115o 25’ 33,0” Bujur Timur dan 8o 13’ 24,0” – 8o 17’ 13,3” Lintang Selatan di ketinggian + 1050 m dpl. Luas genangan Danau Batur yaitu 16,06 km2 dengan kedalaman rata-rata 50,8 m mampu menampung air danau hingga 815,38 juta m3. Danau ini memiliki kedalaman maksimum yang mencapai 80 m. Air Danau Batur bersumber dari air hujan dan rembesan-rembesan air dari pegunungan sekitarnya dengan luas daerah tangkapan (catchment area) 105,35 km2 (Bapedalda Provinsi Bali, 2004).</p><div style="height:30px; width:100%; float:left; margin:10xp"><script type="text/javascript"><!--
google_ad_client = "ca-pub-3136879203848270";
/* 468x15, created 9/9/10 */
google_ad_slot = "6479329804";
google_ad_width = 468;
google_ad_height = 15;
//-->
</script><br />
<script type="text/javascript"
src="http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js">
</script><br />
</div><p>Panjang garis pantai (shoreline) Danau Batur kurang lebih 21,4 km yang dikelilingi oleh lahan dengan dua topografi yang berbeda, yaitu di bagian barat merupakan dataran rendah yang bergelombang sampai gunung (Gunung Batur dengan ketinggian 1.717 meter dpl) dan di bagian utara, timur dan selatan merupakan daerah perbukitan terjal sampai gunung (Gunung Abang dengan ketinggian 2.172 meter dpl). Secara umum kondisi fisik sempadan danau belum mengalami perubahan, hal ini dibuktikan oleh masih luasnya kawasan sempadan danau yang belum mengalami pengolahan. Bentuk fisik/relief Danau Batur adalah memanjang/lonjong dengan sedikit berkelok pada ujungnya dengan tepi danau yang berkelok-kelok.</p><center><iframe width="640" height="480" frameborder="0" scrolling="no" marginheight="0" marginwidth="0" src="http://maps.google.com/maps?f=q&source=s_q&hl=en&geocode=&q=Danau+Batur&aq=&sll=-8.667918,116.065063&sspn=2.937566,5.410767&vpsrc=6&ie=UTF8&hq=&hnear=Danau+Batur&t=h&ll=-8.331083,114.936218&spn=1.30442,1.757813&z=9&output=embed"></iframe></center><p>Kualitas air Danau Batur menunjukkan bahwa dari 17 parameter yang diukur, didapatkan peningkatan terhadap konsentrasi PO4 0,032 mg/L, Cd 0,02 mg/L dan Minyak dan Lemak 0,01 mg/L (Ir. Ni Wayan Sudji dalam “Prosiding Danau Kedua Pengelolaan Danau Berwawasan Lingkungan di Indonesia”, 2004). Danau Batur mengandung nilai alkalin dan pH yang tinggi (3,60 – 3,70 meq/l) dan pH (8,8) dan danau ini termasuk dalam oligotrophic.</p></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6957702129353540299.post-29225109972954662742011-10-12T09:44:00.001-07:002011-12-05T06:55:39.003-08:00Indonesia Lakes<div class="previewpost"><div><p>Indonesia has inundated land ecosystem, such as lakes. Some of these lakes were formed naturally <em>(natural lake)</em>, and the others were formed artificially <em>(artificial lake).</em> Artificial lakes are recognized with the name of <em>reservoir.</em> Morphometri or form and structure of the natural and artificial lake are differentiated with their physical, chemical and biological characteristics of the water.Threfore, management strategy of these natural and artificial lake cannot be the same. Guideline of Lakes Ecosystem is a guiding concept for natural lakes (then, it is called lakes) ecosystem management.<br />
</p></div></div><div class="fullpost"><div><p>Indonesia has inundated land ecosystem, such as lakes. Some of these lakes were formed naturally <em>(natural lake)</em>, and the others were formed artificially <em>(artificial lake).</em> Artificial lakes are recognized with the name of <em>reservoir.</em> Morphometri or form and structure of the natural and artificial lake are differentiated with their physical, chemical and biological characteristics of the water.<br />
</p><p>Threfore, management strategy of these natural and artificial lake cannot be the same. Guideline of Lakes Ecosystem is a guiding concept for natural lakes (then, it is called lakes) ecosystem management. Lakes are rich in biodiversity and social-economic functions. Lakes are potential to support human livelihood. Their ecological functions are as water conserver, habitat for various kind of flora and fauna, including endemic, indigenous and protective species.The water has benefit for water consumption and supply for any sectors surrounding the lakes, such as housing, agriculture, industries, electricity, transportation, fisheries, and tourism, including water tourism. Besides its economic value, lake has also aesthethic, religy and traditional value. </p></div><div align="center"><p align="center"><strong>Number dan area of lakes in Indonesia, divided per Island</strong></p><table border="1" cellspacing="0" cellpadding="0"><tr> <td width="153" valign="top"><br />
<br />
<strong><em>Island </em></strong> </td> <td width="17" valign="top"><p align="center"><strong><em> </em></strong></p></td> <td width="168" valign="top"><p align="center"><strong><em>Number of Lakes </em></strong><br />
<br />
<strong><em>(Area > 10 Ha)</em></strong></p></td> <td width="168" valign="top"><p align="center"><strong><em>Total Area </em></strong><br />
<br />
<strong><em> (Ha)</em></strong></p></td> </tr>
<tr> <td width="153" valign="top"><p><strong><em>Sumatera</em></strong></p></td> <td width="17" valign="top"><p><strong><em> </em></strong></p></td> <td width="168" valign="top"><p align="center">170</p></td> <td width="168" valign="top"><p align="center">190.043</p></td> </tr>
<tr> <td width="153" valign="top"><p><strong><em>Kalimantan</em></strong><strong></strong></p></td> <td width="17" valign="top"><p><strong><em> </em></strong></p></td> <td width="168" valign="top"><p align="center">139</p></td> <td width="168" valign="top"><p align="center">84.231</p></td> </tr>
<tr> <td width="153" valign="top"><p><strong><em>Jawa and Bali</em></strong></p></td> <td width="17" valign="top"><p><strong><em> </em></strong></p></td> <td width="168" valign="top"><p align="center">31</p></td> <td width="168" valign="top"><p align="center">6.270</p></td> </tr>
<tr> <td width="153" valign="top"><p><strong><em>East and West Nusa Tenggara</em></strong></p></td> <td width="17" valign="top"><p><strong><em> </em></strong></p></td> <td width="168" valign="top"><p align="center">14</p></td> <td width="168" valign="top"><p align="center">6.041</p></td> </tr>
<tr> <td width="153" valign="top"><p><strong><em>Sulawesi</em></strong><strong></strong></p></td> <td width="17" valign="top"><p><strong><em> </em></strong></p></td> <td width="168" valign="top"><p align="center">30</p></td> <td width="168" valign="top"><p align="center">141.871</p></td> </tr>
<tr> <td width="153" valign="top"><p><strong><em>Maluku</em></strong></p></td> <td width="17" valign="top"><p><strong><em> </em></strong></p></td> <td width="168" valign="top"><p align="center">10</p></td> <td width="168" valign="top"><p align="center">3.438</p></td> </tr>
<tr> <td width="153" valign="top"><p><strong><em>Papua</em></strong></p></td> <td width="17" valign="top"><p><strong><em> </em></strong></p></td> <td width="168" valign="top"><p align="center">127</p></td> <td width="168" valign="top"><p align="center">59.830</p></td> </tr>
<tr> <td width="153" valign="top"><p><strong>Total </strong></p></td> <td width="17" valign="top"><p><strong> </strong></p></td> <td width="168" valign="top"><p align="center"><strong>521</strong></p></td> <td width="168" valign="top"><p align="center"><strong>491.724</strong></p></td> </tr>
</table></div><p>Source: Nontji, 1996</p><p>Indonesia has signed ’ Millennium Declaration’ on year 2000 in New York together with 147 leaders in the world. In this declaration, Indonesia agreed to reduce the number of poverty into less than 50%. This poverty alleviation would be solved by better environmental management and justice in natural resources allocation. One target of the <em>Millennium Development Goals (MDGs)</em> is to reduce the population proportion which does not have access to clean water less than 50% in year 2015. Lake as biggest water reservoir and easy to access is an important component that has to be counted to achieve the MDG’s goals. Lake ecosystem has an important role to save the quality and quantity of the freshwater. </p><p><em>World Summit on Sustainable Development, (WSSD)</em> concluded that key area to be prioritized in the sustainable development is ‘<em>WEHAB' (Water, Energy, Health, Agriculture and Biodiversity).</em> These themes have big impacts in the human livelihood, the interaction with nature, and in the sustainable livelihood in the future. Most of the population in the world has no access to the clean water and more than 3 million people died every year because of water borne illness. If there is no real action to save this freshwater resource, in year 2025 it is estimated that 2/3 population in various countries in the world will have very limited clean water. It needs better management to access freshwater, especially ineffiency water supply for agriculture, and better management in catchment area. </p><p>Capacity of this ecosystem in the world, to support the biodiversity has been decreased, which is signed in the decreased of population of freshwater species. Around 20% of freshwater fish species has been endangered. The low awarenensss to save the existing freshwater, in quality and quantity, would impact on the decreasing of aquatic biodiversity and human health. Conservation and effective management for this ecosystem is important to save the existing clean freshwater for human livelihood. The health water resources are usefull for well function of the ecosystem and to protect biodiversity. . </p><p>Lake Protection has been discussed in <em>The World Lakes Conference. The 9th World Lakes Conference</em> on year 2001 in Shiga, Japan had proposed to develop World Lake Vision which formally been launched at <em>The 3rd World Water Forum</em> in Kyoto, Japan on 2003. World Lake Vision developed to invite people in the world that lake is not only water resources, tourism spot and food resources that easily been found, but also a water system that has complex biota and natural beauty, and has function as historical, social and economic livelihood place. World Lake Vision is also tend to the need of integrated approach or network of all stakeholders, so the problems can be solved comprehensively and sustainably due to better managemenet plan concept. Due to the importance of the lake ecosystem as a supporting human livelihiood, it needs real action to managed its used with the awareness of its various function and biodiversity, and also its role in the relation of human livelihood and nature.</p></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6957702129353540299.post-31441873142080445542011-10-11T10:18:00.000-07:002011-12-10T09:05:45.885-08:00Tentang Danau Rawa Pening<div class="previewpost"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-hPRXykHokgrdS9-rBSsIP2yDJculXkxtOBvPWVA8D4o02cDlA7NuP2R6LOr0LceLGOek1fNAqa_OnlM-J8Ej5EQrGXCiOAGRPS16Qz1QUWuiNXFn8IlWQ3zLgOHnolCrso3U7tmZOfI/s144/RawaPening.png" class="previewpic" /><br />
Danau Rawapening adalah danau yang terjadi secara alamiah karena igur Payung Rong telah membendung Kali Tuntang sehingga menjadi bendungan dengan bentuk agak membulat karena terkait dengan proses geologi yang membentuknnya. Kemudian bendungan ini disempurnakan oleh pemerintah Belanda dengan melakukan pembangunan dam pada tahun 1912 – 1916 dengan memanfaatkan Kali Tuntang sebagai satu-satunya pintu keluar. Danau ini kemudiaan diperluas pada tahun 1936 mencapai + 2.667 Ha pada musim penghujan dan pada akhir musim kemarau luas danau Rawapening mencapai + 1.650 Ha.<br />
</div><div class="fullpost"><br />
<div><br />
<center><br />
<img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-hPRXykHokgrdS9-rBSsIP2yDJculXkxtOBvPWVA8D4o02cDlA7NuP2R6LOr0LceLGOek1fNAqa_OnlM-J8Ej5EQrGXCiOAGRPS16Qz1QUWuiNXFn8IlWQ3zLgOHnolCrso3U7tmZOfI/s640/RawaPening.png" /><br />
</center><br />
Danau Rawapening adalah danau yang terjadi secara alamiah karena igur Payung Rong telah membendung Kali Tuntang sehingga menjadi bendungan dengan bentuk agak membulat karena terkait dengan proses geologi yang membentuknnya. Kemudian bendungan ini disempurnakan oleh pemerintah Belanda dengan melakukan pembangunan dam pada tahun 1912 – 1916 dengan memanfaatkan Kali Tuntang sebagai satu-satunya pintu keluar. Danau ini kemudiaan diperluas pada tahun 1936 mencapai + 2.667 Ha pada musim penghujan dan pada akhir musim kemarau luas danau Rawapening mencapai + 1.650 Ha.<br />
<br />
Danau Rawapening terletak pada Astronomi 704’ LS - 7030’ LS dan 1100 24’46’’ BT – 110049’06’’ BT, dan berada di ketinggian antara 455 – 465 meter di atas permukaan laut (dpl) serta dikelilingi oleh tiga Gunung: Merbabu, Telomoyo, dan Ungaran.Letak Danau ini strategis karena berada di tepian jalan raya Nasional Semarang - Solo dan Semarang – Yogyakarta, serta berada di jalan antar Ambarawa – Kota Salatiga.<br />
<br />
Secara administrasi Danau Rawapening berada di Kabupaten Semarang, dan daerah tangkapannya sebagian besar berada di Kabupaten Semarang serta hanya sebagian kecil berada di Kota Salatiga tepatnya wilayah Kec. Sidomukti dan Kec. Argomulyo. Areal danau Rawapening secara administratif masuk 4 Kecamatan di Kabupaten Semarang yakni :<br />
<br />
<ul><li>Sebelah Utara : Kecamatan Bawen</li>
<li>Sebelah Selatan : Kecamatan Banyubiru</li>
<li>Sebelah Timur : Kecamatan Tuntang</li>
<li>Sebelah Barat : Kecamatan Ambarawa</li>
</ul></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0Rawa Pening, Indonesia-7.2854929 110.43216710000002-7.3088744000000005 110.41234160000002 -7.2621114 110.45199260000001tag:blogger.com,1999:blog-6957702129353540299.post-9407560906855016092011-10-10T01:07:00.000-07:002011-12-10T18:14:13.926-08:00The Bengawan Solo (River)<div class="previewpost"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieYHmgH711tPOu2uRvf5aGnJD5NDENWp0_FI_XZpjf9CQd5R-yppPQm-0FqIvr4rP8O838nInyLyDOr0frfvw4JN3SwGTkFvNykeRvU8H-45le2L0lIE5n_sxzGw25FjCKstQa2azCgluD/s288/DBS.jpg" class="previewpic" /><p style"text-align:justify;">Solo River flows in the (two) Province and 7 (seven) districts in Central Java (Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, Klaten, Sragen, Blora and Surakarta) and 7 (seven) districts in East Java (Pacitan, Madiun, Ponorogo, Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, and Gresik). With a length of 600 km and the river + length + 1 230 km sungi child, Solo makes the watershed as the watershed with the major river drainage systems longest on the island of Java. In addition there are the kids of the river is quite large with amount not less than 27 pieces and all entered the main river.</p></div><div class="fullpost"><center><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieYHmgH711tPOu2uRvf5aGnJD5NDENWp0_FI_XZpjf9CQd5R-yppPQm-0FqIvr4rP8O838nInyLyDOr0frfvw4JN3SwGTkFvNykeRvU8H-45le2L0lIE5n_sxzGw25FjCKstQa2azCgluD/s288/DBS.jpg" class="fullpostpic" /></center><br />
<p>Solo River flows in the (two) Province and 7 (seven) districts in Central Java (Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, Klaten, Sragen, Blora and Surakarta) and 7 (seven) districts in East Java (Pacitan, Madiun, Ponorogo, Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, and Gresik). With a length of 600 km and the river + length + 1 230 km sungi child, Solo makes the watershed as the watershed with the major river drainage systems longest on the island of Java. In addition there are the kids of the river is quite large with amount not less than 27 pieces and all entered the main river.</p><p><b>Land Use System</b></p><p>Solo River watershed has a very wide area coverage, which is around 1.61 million ha. The administration is in three areas, namely Central Java Province, IN Yogyakarta and East Java. Physiographic landscapes ranging from the plain land areas.</p><p>Land use and land cover vegetation condition is an element of watershed determine the large-size surface runoff from rainfall caused it. Forms of land use and condition of existing vegetation in the region Watershed also affects the hydrographic river. Regional forest vegetation conditions rains will help reduce surface flow due to the ability of large infiltrasinya. Solo watershed land use in general can be grouped into: forest, rice paddies, fields and plantations, and others (residential, industrial and etc.)<br />
</p><p><b>Climatology</b></p><p>DAS Solo in Central Java, including in the tropics with climate type Table 2.1 Land Cover in the Solo Watershed Year 2006 (Source: interpretation of Landsat ETM in 2006) o according to Koppen majority is Am. Monthly average temperature above 27.4 C, The average humidity is about 66%, solar radiation during the 10.8 hours / day, average wind speed 1.4 m / sec and the average evapotranspiration of about 4.3 mm / day. Solo River Basin have varying rainfall conditions. <br />
</p><p>Rainfall in the region Upper Solo watershed more than 2,100 mm / yr. In sub-watershed Bengawan Madison, bulk rain is around 1,800 mm / yr, on the slopes of Mount Merapi (Boyolali district and surroundings) of 1465-3298 mm / year, and the basin's rainfall Solo Hilir the less that is between 1400-1600 mm / yr. In total land area in watershed Solo a slope above 15% mencapi 509,331 ha (30.46%), conditions soil that is sensitive and highly sensitive to erosion area reached 937,717 ha (56.09%).<br />
</p><p><center><br />
<a href="http://www.docstoc.com/docs/7491170/Sungai-Bengawan-Solo" class="linkbutton"> See More About Bengawan Solo</a></center><br />
</p></div>Unknownnoreply@blogger.com0Bumiharjo, Giriwoyo, Indonesia-8.032824999999999 110.96480250000002-8.0460909999999988 110.95122250000001 -8.019559 110.97838250000002tag:blogger.com,1999:blog-6957702129353540299.post-61438726705665043242011-02-14T10:36:00.000-08:002011-02-14T10:36:42.583-08:00Gunung Api Bawah Laut di Sangihe<div class="previewpost"><div style="text-align:justify">Keberadaan gunung berapi dibawah laut di perairan Sangihe Talaud sebenarnya sudah menjadi pengetahuan umum penduduk setempat. Namun mereka kerap menghubungkan dengan hal magis atau alam gaib. Gunung berapi di perairan Kawio Barat misalnya, meski penduduk tidak bisa menjelaskan dengan benar, namun itu sudah mereka ketahui karena gunung api ini pernah meletus pada tahun 1922...</div></div><div class="fullpost"><div>Keberadaan gunung berapi dibawah laut di perairan Sangihe Talaud sebenarnya sudah menjadi pengetahuan umum penduduk setempat. Namun mereka kerap menghubungkan dengan hal magis atau alam gaib. Gunung berapi di perairan Kawio Barat misalnya, meski penduduk tidak bisa menjelaskan dengan benar, namun itu sudah mereka ketahui karena gunung api ini pernah meletus pada tahun 1922.<br />
Selain Gunung Kawio Barat, salah satu gunung berapa yang sudah diketahui penduduk setempat berada di dasar laut lepas pantau pulau Mahengetang. Warga setempat menyebutnya Banua Wuhu. Gunung berai ini berada di barat daya pulau Mahengetang, pulau kecil berpenghuni seluas sekitar 1 Km2. Penduduk Mahengetang memang tidak banyak, karena konon pulau yang mereka huni juga gunung berapi.<br />
Saat ini, gunung api di bawah lalut “banua wuhu” mulai dikunjungi wisatawan, terutama penyelam. Gunung api yang hanya berjarak sekitar 400meter dari tepi pulau Mahengetang termasuk salah satu dari sedikit gunung api di perairan dangkal, yang dapat diselami. Saat laut pasang, puncak gunung berapi ini sekitar 8 meter di bawah permukaan laut, dan pada saat air surut hanya 4 meter, shingga panorama dasar laut gunung berapi ini dapat dilihat tanpa bantuan peralatan modern.<br />
Gunung api ini masih aktif, namun jarang meletus hebat. Banyak bongkahan-bongkahan batu vulkanik di perairan pulau Mehengetang diperkirakan berasal dari aktivitas gunung api ini. Diantara bebatuan itu keluar gelembung-gelembung yang kemunginan berasal dari retakan-retakan tanah didasar laut. Gelembung – gelembung yang tegak berbaris itu menyajikan pemandangan laut yang indah.<br />
Suhu air laut disekitar kepundan terasa hangat, karena suhu rata-rata berkisar kepundan terasa hangat, disebabkan suhu berikisar antara 37-38 derajat Celcius. Bahkan pada titik yang mengeluarkan gelombung, suhu air lebih dari itu. Menurut penduduk setempat, air hangat yang keluar dari lubang-lubang itu cukup membuat telur menjadi matang. Di atas gunung api ini, terdapat biota laut yang unik, dari jenis terumbu karang, jenis ikan endemic hingga bermacam-macam siput laut.<br />
Jika ditarik garis lurus, Banua Wuhu berjarak sekitar 45Km dari Gunung Awu, salah satu gunung berapi yang masih aktif di pulau Sangihe. Pemandangan dasar laut di Banua Wuhu cukup indah berbentuk kombinasi lembah dan perbukitan yang terbentuk dari formasi batu-batu dengan berbagai bentuk ukuran. Menurut penduduk setempat, gunung berapi ini, tidak selalu berada di dasar laut, tapi juga pernah tumbuh dan muncul di permukaan meski hanya sementara.<br />
Di tahun 1835, Banua Wuu muncul menyerupai bukit setinggi 90 meter diatas permukaan laut. Tapi tahun 1848 bukit itu runtuh ke dalam laut., kemudian muncul lagi di tahun 1889 hingga setinggi 50 meter. Pulau hilang timbul ini kemudian muncul lagi pada 1919, lalu menghilang pada 1935. Sifatnya yang timbul timbul tenggalam ini menyebabka pendudu</div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6957702129353540299.post-56798720902965502822011-02-14T08:20:00.000-08:002011-02-14T08:20:53.675-08:00Tentang Polusi<div class="previewpost"><div style="text-align:justify">Orang-orang selalu berpikir bahwa air dan udara di bumi tidak ada habisnya, sehingga mereka tetap memancarkan juta ton gas limbah ke langit dan membuang sampah banyak ke dalam, danau sungai dan lautan. Akibatnya, aktivitas manusia menyebabkan berbagai jenis pencemaran lingkungan. Berikut ini saya mencoba bercerita sedikit tentang polisi eh,, polusi maksud saya :)<br />
<br />
</div></div><div class="fullpost"><div>Orang-orang selalu berpikir bahwa air dan udara di bumi tidak ada habisnya, sehingga mereka tetap memancarkan juta ton gas limbah ke langit dan membuang sampah banyak ke dalam, danau sungai dan lautan. Akibatnya, aktivitas manusia menyebabkan berbagai jenis pencemaran lingkungan.<br />
<br />
Pertama, polusi tanah:<br />
Bersih-up sampah telah menjadi isu penting di berbagai kota besar. Diantara juta ton sampah setiap hari, paling tidak dapat dibakar atau membusuk, seperti plastik, karet dan kaca, yang dianggap sebagai musuh nomor satu manusia.<br />
<br />
Kedua, pencemaran laut:<br />
Hal ini terutama disebabkan oleh minyak mentah bocor dari kapal tanker minyak dan sumur minyak, pestisida dan pupuk yang digunakan dalam pertanian, limbah keluar dari pabrik, dan larutan asam kelelahan dari lapangan minyak. Limbah ini membuat sebagian besar lautan dan danau tercemar. Akibatnya, tidak hanya organisme laut yang terkena, tetapi baik burung dan manusia mungkin juga keracunan karena makan organisme ini.<br />
<br />
Ketiga, polusi udara:<br />
Ini adalah pencemaran lingkungan yang paling langsung dan serius, terutama dari karbon monoksida dan hidrogen sulfida yang dipancarkan dari pabrik, mobil, pembangkit listrik, dan sebagainya. Setiap hari, ada banyak orang terinfeksi dengan organ pernapasan atau penyakit organ visual karena paparan polusi udara ini.<br />
<br />
Keempat, pencemaran air:<br />
Pencemaran air yang terjadi ketika zat tertentu masuk ke dalam air dan perubahan kimia, fisik, karakteristik biologis dari air, yang kemudian mempengaruhi efisiensi penggunaan air, membahayakan kesehatan manusia, menyebabkan kerusakan pada lingkungan, dan mengarah pada penurunan kualitas air .<br />
<br />
Kelima, polusi udara:<br />
Polusi udara berarti bahwa konsentrasi polutan di udara mencapai atau di atas tingkat berbahaya, yang mengakibatkan kerusakan ekosistem dan kelangsungan hidup normal dan perkembangan kehidupan manusia. Sebagai hasilnya, itu akan membawa merugikan baik pada makhluk manusia dan.<br />
<br />
Keenam, polusi suara:<br />
polusi Noise fenomena ketika kebisingan lingkungan melebihi standar emisi nasional kebisingan lingkungan, dan gangguan dengan kerja normal, belajar, dan hidup orang lain.<br />
<br />
Apa lagi, pencemaran radioaktif juga merupakan masalah serius dalam masyarakat modern. Untuk menghilangkan berbagai macam polusi lingkungan, banyak langkah-langkah proaktif telah dilakukan di seluruh negeri. Sebagai contoh, saat ini banyak mobil mulai menggunakan bensin etanol bukan bensin tradisional, yang sangat bermanfaat untuk memecahkan masalah polusi udara.<br />
</div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6957702129353540299.post-52527235863598784952011-02-14T08:15:00.000-08:002011-02-14T08:15:13.931-08:00Mobil Ramah Lingkungan di Luar Negeri<div class="previewpost"><div>Lingkungan harus menjadi prioritas bagi semua orang. Untuk pemilik mobil, pilihannya adalah tidak terlalu sulit, terutama dengan harga gas begitu tinggi hari ini. Selama bertahun-tahun, pasar masih didominasi oleh kendaraan bertenaga gas. Sekarang, alternatif yang tersedia yang memberikan konsumen mobil ramah lingkungan selain dari mobil bensin biasa.<br />
</div></div><div class="fullpost"><div>Lingkungan harus menjadi prioritas bagi semua orang. Untuk pemilik mobil, pilihannya adalah tidak terlalu sulit, terutama dengan harga gas begitu tinggi hari ini. Selama bertahun-tahun, pasar masih didominasi oleh kendaraan bertenaga gas. Sekarang, alternatif yang tersedia yang memberikan konsumen mobil ramah lingkungan selain dari mobil bensin biasa.<br />
<br />
Ada berbagai jenis mobil hijau. Yang paling mengesankan dari semua adalah kendaraan baterai penuh dioperasikan. Itu tidak membutuhkan setetes bensin seperti yang didukung secara eksklusif oleh listrik. Tapi untuk saat ini, mesin ini cukup terbatas dalam jarak tempuh mereka karena mereka perlu diisi ulang setelah kurang dari 100 mil jarak berkendara.<br />
<br />
Calon pembeli juga dapat mempertimbangkan kendaraan hibrid. Mobil jenis ini ramah lingkungan berjalan pada kedua bensin dan baterai. Bagaimana cara kerjanya? Mesin pertama menggunakan listrik. Setelah mencapai kecepatan tertentu, mesin beralih ke gas, memberikan daya yang cukup untuk jalan raya. Ini mesin hybrid memiliki dibangun di kemampuan pengisian sendiri.<br />
<br />
Terakhir, plug-in hibrida adalah kendaraan ramah lingkungan yang sama pada prinsipnya dengan hibrida. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa plug-in hibrida perlu diisi ulang dengan cara menghubungkannya ke stopkontak listrik eksternal, sedangkan kendaraan hibrida memiliki built-in charger. Namun demikian, kedua kendaraan memiliki jarak tempuh jauh lebih baik daripada rekan mereka gas-mesin-saja.<br />
<br />
Berikut adalah model terkemuka untuk mobil ramah lingkungan:<br />
<br />
1. Toyota Prius. Ini adalah yang terbaik dan yang paling penting penjualan kendaraan hibrida sepanjang masa. Seharga $ 23.000 ini akan kembali mobil sekitar 50 mpg dalam bentuk yang sekarang.<br />
<br />
2. Chevrolet Volt 230. A plug-in hibrida yang menawarkan 40 mil dari jangkauan listrik penuh. Selama hampir satu dekade, mobil ini ramah lingkungan telah disimpan dalam karya-karya dan akhirnya kendaraan ini terobosan datang ke pasar dalam setahun.<br />
<br />
3. The Tesla Roadster. Baterai penuh sangat mahal dioperasikan mobil di $ 100.000 tapi hati nya kisaran 300 mil yang revolusioner untuk kendaraan listrik.<br />
<br />
4. Honda Insight. Hybrid kontemporer pertama untuk keluar. Hal ini tidak serta diterima sebagai Toyota Prius tapi Insight membuka pintu bagi pembeli untuk kemungkinan kendaraan hibrida.<br />
<br />
5. SUV Ford Escape. hibrida ini melebihi para pesaingnya dalam fungsi dengan membual ekonomi bahan bakar 34 mpg. Ini mengejutkan terjangkau di $ 31.500.<br />
<br />
6. Hybrid Ford Fusion. Salah satu dari beberapa kendaraan dan mungkin hibrida terbaik buatan Amerika. Sebuah pemenang beberapa penghargaan. Mulai dari $ 27.270 ini mobil ramah lingkungan dengan harga terjangkau.<br />
<br />
7. Daun Nissan. Dijadwalkan keluar tahun depan, kendaraan listrik ini menggabungkan kurva ramping mesin rendah emisi. Ini sangat ekonomis di $ 32,000.<br />
<br />
8. Mitsubishi i-MiEV. Menegaskan nol-emisi, itu adalah salah satu mobil listrik pertama yang akan dibuat oleh perusahaan mobil utama Jepang.<br />
<br />
9. HS Lexus adalah untuk orang-orang yang mendambakan kemewahan. Ini bahan bakar kendaraan hemat mulai dari harga $ 34.200.<br />
<br />
10. Volkswagen Jetta TDI. Dengan garis bersih dan ekonomi bahan bakar 44 mpg, ini sedikit hibrida lawan layak untuk mobil hijau atas. Hal ini juga dilengkapi dengan sunroof untuk matahari-jamaah.<br />
<br />
Mobil ramah lingkungan adalah masa depan kita. Sebagian besar dari kita akan mengemudi mobil hybrid atau listrik akhirnya. Pada saat itu, dunia diharapkan telah menjadi bersih dan eco-tempat yang ramah. Sementara itu, kita sebagai konsumen harus terus mendorong untuk teknologi hijau untuk mendapatkan lebih baik dan lebih terjangkau.<br />
<br />
Mobil ramah lingkungan adalah hal yang BESAR berikutnya. Dengan meningkatnya penekanan pada industri ramah lingkungan, industri otomotif telah tertangkap cepat. Kunjungi website kami untuk semua buzz terbaru tentang mobil terbaru dan ramah lingkungan terpanas di pasar. Jika ini mobil bahan bakar alternatif yang ada di pasaran maka ada di sin<br />
<br />
</div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6957702129353540299.post-81436448217676154152011-01-27T20:50:00.000-08:002011-04-09T23:31:24.953-07:00About Batur Lake (Bali)<div class="previewpost" style="text-align: justify;">Lake Batur is the largest and deepest lake located in the Province of Bali. The lake is located in District Kintamani Bangli Regency Bali province. Geographically, Lake Batur located in the position of 115o 22 '42.3 "- 115o 25' 33.0" east longitude and 8o 13 '24.0 "- 8o 17' 13.3" South latitude at an altitude of + 1050 m above sea level. Vast pool of Lake Batur, which is 16.06 km2 with an average depth of 50.8 m of the lake water is able to accommodate up to 815.38 million m3....</div><div class="fullpost"><div>Lake Batur is the largest and deepest lake located in the Province of Bali. The lake is located in District Kintamani Bangli Regency Bali province. Geographically, Lake Batur located in the position of 115o 22 '42.3 "- 115o 25' 33.0" east longitude and 8o 13 '24.0 "- 8o 17' 13.3" South latitude at an altitude of + 1050 m above sea level. Vast pool of Lake Batur, which is 16.06 km2 with an average depth of 50.8 m of the lake water is able to accommodate up to 815.38 million m3. This lake has a maximum depth of 80 m. Batur Lake water sourced from rainwater and seepage-water seepage from the mountains surrounding the catchment area (catchment area) 105.35 km2 (Bapedalda Bali Province, 2004). Length of coastline (Shoreline) Lake Batur approximately 21.4 km that is surrounded by land with two different topography, namely in the western part is an undulating lowlands to the mountain (Mount Batur with a height of 1717 meters above sea level) and in the north, east and south is an area of steep hills to the mountains (Gunung Abang with a height of 2172 meters above sea level). In general physical condition of the border the lake has not experienced a change, this is evidenced by the still vast border area of the lake that has not undergone processing. Physical form / reliefs Lake Batur is elongated / oval with a slightly curved at the edges with the edge of a winding lake.<br />
<br />
The water quality of Lake Batur shows that of the 17 parameters measured, obtained an increase in the concentration of PO4 0.032 mg / L, Cd 0.02 mg / L and the Oil and Fat 0.01 mg / L (Ir. Ni Wayan Sudji in "Proceedings of the Second Lake Green Lake Management in Indonesia ", 2004). Lake Batur contain the value of alkaline and high pH (3.60 to 3.70 meq / l) and pH (8.8) and is included in the oligotrophic lake.</div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6957702129353540299.post-26436791261696471742011-01-26T03:41:00.000-08:002011-01-26T05:59:35.047-08:00Kearifan Lingkungan Masyarakat Purba<div class="previewpost"><div style="text-align: justify;"><div style="clear: both; float: left; margin: 10px; text-align: center;"><img border="0" class="dropshadow" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGOkQPp2fkm_H8w7lqNmM-eoAlX6TdJ0RHGpZJhEVIY-jokFjviq0Y2xvMRSpG-mZEW8YKieSKQX8TdDiV2c5hc1E297Fo2JtbkpXR6zqprPgcYlpuF2QZmgMt-zPXK242DYhXaz0OwweS/s200/pic_plotz.jpg" width="121" /></div>Sejatinya, masyarakat Indonesia telah memiliki kearifan lingkungan, jauh sejak jaman purbakala. Menurut beberapa ahli kepurbakalaan (arkeologi), kearifan lingkungan masyarakat Indonesia kuno dapat ditelusuri melalui penelitian terhadap berbagai peninggalan sejarah, seperti relief candi, tulisan di berbagai prasasti, naskah-naskah kuno, dan sebagainya. Bahkan, beberapa kerajaan sudah memiliki produk semacam “hokum positif” tentang lingkungan yang terintegrasi di dalam hokum agama, yang ditetapkan secara ketat oleh pemerintahaan kerajaan. </div></div><div class="fullpost"><div><div style="clear: both; float: left; margin: 10px; text-align: center;"><img border="0" class="dropshadow" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGOkQPp2fkm_H8w7lqNmM-eoAlX6TdJ0RHGpZJhEVIY-jokFjviq0Y2xvMRSpG-mZEW8YKieSKQX8TdDiV2c5hc1E297Fo2JtbkpXR6zqprPgcYlpuF2QZmgMt-zPXK242DYhXaz0OwweS/s200/pic_plotz.jpg" width="120" /></div>Sejatinya, masyarakat Indonesia telah memiliki kearifan lingkungan, jauh sejak jaman purbakala. Menurut beberapa ahli kepurbakalaan (arkeologi), kearifan lingkungan masyarakat Indonesia kuno dapat ditelusuri melalui penelitian terhadap berbagai peninggalan sejarah, seperti relief candi, tulisan di berbagai prasasti, naskah-naskah kuno, dan sebagainya. Bahkan, beberapa kerajaan sudah memiliki produk semacam “hokum positif” tentang lingkungan yang terintegrasi di dalam hokum agama, yang ditetapkan secara ketat oleh pemerintahaan kerajaan.<br />
Banyak arkeolog menduga, lahirnya undang-undang tentang lingkungan hiudp pada jaman kuno selain untuk mencegah bencana alam juga untuk mengatur pemanfaatan sumber daya alam sebagai sumber penghidupan masyarakat dan penerimaan kerajaan. Lahirnya suatu kerajaan yang selalu diawali dengan perambahan hutan untuk pendirian istana, diduga memicu terjadinya bencana lingkungan yakni banjir dan kebakaran hutan. Tentu, para penguasa kerajaan kuno cukup direpotkan ole ancaman dua jenis bencana tersebut.<br />
<br />
<b>Majapahit & Peraturan Lingkungan</b><br />
Salah satu kerajaan kuno yang memiliki peraturan perlindungan lingkungan hidup adalah Kerajaan Majapahit yang berpusat di Trowulan dekat Mojokerto Jawa Timur, Menurut sejarawan/arkeolog senior Indonesia, Slamet Mulyana, Majapahit yang berdiri pada abad XIV, memiliki peraturan mengenai lingkungan hidup. Peraturan tersebut tercantum di dalam Undang-undang “Agama: yang jadi acuan utama dalam pemeliharaan keamanan dan ketentraman Negara.<br />
Yang dimaksud dengan Undang-Undang Agama di jaman Majapahit tidak sama pengertiannya dengan undang-undang tentang agama atau keyakinan yang seperti dikenal saat ini, melainkan undang-undang yang mengatur ketertiban masyarkat. Dalam bahasa sansekerta, agama adalah kata majemuk yang terdiri dari A=Tidak; Gama = Kacau. Jadi agama artinya tidak kacau alias tentram dan damai.<br />
Dalam undang-undang Agama itu, antara lain tercantum sanksi bagi pelaku pembakaran dan penebangan pohon yang tidak sesuai dengan ketentuan, karena dua jenis pelanggaran tersebut dianggap sebagai kejahatan yang serius. Dalam bukunya berjudul “Perundangan-undangan Majapahit” Slamet Mulyana menyebutkan hukuman berat yang dapat dijatuhkan kepada pelaku pembakaran dan penebangan pohon antara lain tercermin dalam bunyi undang-undang menyebutkan bahwa:<br />
“Barang siapa membakar padi lading, tidak dipandang besar kecilnya, harus membayar padi lima kali lipat kepada pemilik ditambah denda dua laksa leh raja yang berkuasa.Jika hal itu terjadi pada waktu malam, dikenakan pidana mati oleh raja yang berkuasa. Pohon yang ditebang dikembalikan dua kali lipat”. (Slamet Mulyana, Perundang-undangan madjapahit, hal 165).”<br />
<br />
Kepedulian terhadap lingkungan oleh raja dan rakyat Majapahit juga tercermin dalam penataan kota yang relative baik terutama system drainasenya. Dari penggalian arkeologi, kuat dugaan kerjaan yang mencapai keemasan di era Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada, memiliki banyak pakar lingkungan sehingga dapat merancang struktur kota dengan baik. Penggalian dibekas ibukota Majapahit dekat Trowulan terlihat satu struktur kota yang dipenuhi ole gorong-gorong terbuat dari konstruksi bata, parit-parit, serta beberapa waduk.<br />
Pembangunan Ibukota Majapahit memang dimulai dengan babta alas di kawasan Tarik oleh Raden Wijaya dan para anak buahnya. Hal itu mengakibatkan penggundulan hutan secara besar-besaran, sehingga daerah itu menjadi gersang dan rentan ancaman banjir. Untuk mengatasi bencana banjir, raja memerintahkan pembangunan waduk, dam, serta kolam buatan dengan saluran dan parit-parit penghubungnya.<br />
Beberapa waduk warisan Majapahit yang masih tersisa antara lain adalah waduk Domas di timur kota Majapahit, Waduk Kumitir di sebelah selatan, dan waduk Baureno di sebelah tenggara. Dari waduk Kumitir air dialirkan ke kolam Segaran melalui saluran yang dibuat dari bata. Kemudia, dari Segaran air dialirkan kea rah utara yang tempatnya lebih rendah.<br />
Yang disebut Segaran adalah kolam yang bentuknya antic karena dindingnya dibuat dengan konstruksi bata. Kolam itu, berjarak sekitar 2 Km dari Desa Trowulan, pada jarak sekitar 2Km kea rah selatan dari pertigaan jalan Mojokerto-Jombang, ditepi sebelah timur tampak kolam besar yang dikenal dengan nama segaran.<br />
Kolam pertama ditemukan oleh Maclaine Pont (1926), seorang arkeolog yang meneliti reruntuhan kota Majapahit. Konon, menurut cerita penduduk, kolam Segaran dipakai untuk membuang piring emas setalah raja Majapahit menjamu tamu yang diundang makan.<br />
Penggalian dalam rangka penelitian arkeolog Desa Trowulan memang menemukan banyaknya bekas saluran yan menghubungkan dari sau kolam/waduk ke kolam/waduk lainnya di beberapat tempat semacam lubang mengontrol. Sehingga saat ini beberapa saluran air bersih masih mengalirkan air dan dimanfaatkan penduduk untuk mengairi sawahnya.</div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6957702129353540299.post-68061960107387962662011-01-17T22:24:00.000-08:002011-01-26T06:03:49.777-08:00Menengok "Curitbia" (Brazil) Kota Yang Ramah Lingkungan<div class="previewpost"><div style="text-align: justify;"><div style="clear: both; float: left; text-align: center; margin:10px;"><img border="0" height="133" src="http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTaSZFEg2dHUwL_RZmQdvjJ9bdi7ACGj13m3ASURpaIjqeBzofd0L9D59rq" width="200" class="dropshadow"/></div>Curitba merupakan ibu kota negara bagian Parana, negara bagian yang berbasis pada pertanian dan terletak di bagian Selatan Brazil pada ketinggian 900 meter di atas permukaan laut. Luas kota ini mencapai 431 kilometer persegi. Pada tahun 1970-an dan 1980-an, pertumbuhan fisik, ekonomi dan demografi berlangsung sangat cepat dan kota ini telah tumbuh menjadi pusat industri dan perdagangan yang penting. Populasi penduduk Curitiba telah meningkat dua kali menjadi 1.6 juta jiwa selama 30 terakhir. Income per kapita rata-rata mencapai USD 2.500 per tahun. Income per kapita ini 66 % lebih tinggi dari rata-rata penduduk Brazil lainnya. Pertumbuhan ekonomi kota selama 30 tahun adalah 7.1 %, lebih tinggi dari laju pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4 %.</div><script type="text/javascript">
<!--
google_ad_client = "ca-pub-3136879203848270";
/* 468x15, created 9/9/10 */
google_ad_slot = "6479329804";
google_ad_width = 468;
google_ad_height = 15;
//-->
</script><br />
<script src="http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js" type="text/javascript">
</script></div><div class="fullpost"><div>Harmonisasi Pertumbuhan Ekonomi dan Pelestarian Lingkungan <br />
Curitba merupakan ibu kota negara bagian Parana, negara bagian yang berbasis pada pertanian dan terletak di bagian Selatan Brazil pada ketinggian 900 meter di atas permukaan laut. Luas kota ini mencapai 431 kilometer persegi. Pada tahun 1970-an dan 1980-an, pertumbuhan fisik, ekonomi dan demografi berlangsung sangat cepat dan kota ini telah tumbuh menjadi pusat industri dan perdagangan yang penting. Populasi penduduk Curitiba telah meningkat dua kali menjadi 1.6 juta jiwa selama 30 terakhir. Income per kapita rata-rata mencapai USD 2.500 per tahun. Income per kapita ini 66 % lebih tinggi dari rata-rata penduduk Brazil lainnya. Pertumbuhan ekonomi kota selama 30 tahun adalah 7.1 %, lebih tinggi dari laju pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4 %.<br />
<br />
Meskipun terdapat banyak tantangan yang muncul akibat pesat pertumbuhan kota, tetapi berbagai perbaikan yang signifikan telah berhasil meningkatkan kualitas kehidupan kota Curitiba. Kota ini secara internasional dikenal sebagai kota yang berkelanjutan dan ekologis. kota ini menyebut dirinya sebagai the City of All of Us. Kunci keberhasilannya terletak pada proses perencanaan dan implementasi pembangunan kota yang dilakukan secara terpadu dan berfokus pada peningkatan kualitas hidup warga kota. Pola kepemimpinan yang kuat juga merupakan kunci keberhasilan dalam implementasi berbagai strategi yang yang ditetapkan. Berbagi upaya yang telah dilakukan antara lain penyedian sarana transportasi public yang efisien, pengelolaan sampah yang dikaitkan dengan program sosial, pelestarian bangunan-bangunan yang bernilai sejarah (cagar budaya), perluasan taman-taman kota. <br />
<br />
Visi strategis yang menjadi inspirasi berbagai aspek pembangunan di Curitiba adalah visi dari Walikota sebelumnya, Jaine Lerner yang telah berhasil mengubah kota Curitiba. “Tidak ada upaya lebih baik dari upaya untuk mecapai tujuan bersama. Ketika kota menyepakati hal tersebut sebagai suatu amanat untuk meningkatan kualitas hidup warganya; ketika kota tersebut memanusiawikan warganya, ketika kota tersebut menjaga kelestarian lingkungan, ketika kota tersebut menyiapkan kondisi bagi generasi mendatang, semua warga kota berbagai tanggung jawab untuk mewujudkan amanat tersebut, hanya dengan cara demikian kota dapat mewujudkan tujuan bersama tersebut“.<br />
<br />
Eko-Efisiensi Sistem Transportasi Publik <br />
<br />
Sistem transportasi perkotan merupakan keberhasilan perencanaan kota yang paling terkenal, dan merupakan model bagi kota-kota di seluruh dunia yang berupaya untuk mengimplementasikan jaringan transportasi yang eko-efisien dan dipadukan dengan perencanaan penggunaan lahan dan pembangunan perumahan. Keterpaduan ini berhasil meningkatkan kualitas kehidupan kota. <br />
<br />
Perubahan sistem transportasi di kota ini terjadi pada tahun 1974 pada masa Walikota Learner dengan dibuatnya hirarki jalan dan sistem pengendalian lahan (land control system). Kota Curitiba saat ini memiliki lima jalan (koridor) utama yang semuanya mengarah ke pusat kota dan berfungsi mengarahkan pola pertumbuhan kota. Jalan utama ini tersusun atas tiga sistem jalan dimana jalan di bagian tengah memiliki dua jalur utama yang diperuntukan untuk jalur bis ekspres. Dua jalan yang ada disampingnya diperuntukan untuk jalan local satu arah dengan arah yang berlawanan. <br />
<br />
Sebelum jalan-jalan utama tersebut dibangun, pemerintah kota terlebih dahulu mengakusisi lahan-lahan disepanjang atau dekat dengan jalan-jalan utama ini. Langkah ini memudahkan pemerintah kota untuk memulai program perumahan dengan kepadatan tinggi (apartemen/rumah susun) yang dekat dengan jalur transportasi utama. Lebih kurang 17.000 keluarga berpenghasilan rendah tinggal dekat dengan jalur-jalur jalan utama ini. Area-area perumahan dan perdagangan dengan demikian tumbuh disepanjang jalur transportasi publik ini sehingga mengurangi tekanan terhadap pusat kota dan menjadikan pusat kota sebagai area bagi pejalan kaki.<br />
<br />
Perda tentang lahan dibuat untuk mendorong pembangunan gedung-gedung dengan kepadatan tinggi dan pusat-pusat perdagangan di area yang dekat dengan kelima jalur jalan utama ini. Seluruh kota Cutiba terbagi menjadi zonasi-zonasi sesuai dengan jenis penggunaan lahan dan tingkat kepadatan pembangunan yang diizinkan. Pada lahan-lahan yang terletak disepanjang jalan utama, Pemerintah Kota mengizinkan pembangunan gedung/bangunan dengan total luas lantai hingga enam kali ukuran kavling yang ada. Pembangunan dengan luas lantai hingga empat kali luas kavling juga diizinkan dilahan-lahan yang dekat jalan-jalan lainnya yang dilayani oleh transportasi publik. Kebijakan ini dapat mengurangi jarak antara lokasi lahan dengan jaringan transportasi publik dan mendorong pembangunan kawasan-kawasn perdagangan dan perumahan baru menjauhi pusat kota, dan berkembang disepanjang kelima jalur jalan utama ini.<br />
<br />
Meskipun, terdapat kurang labih 500.000 mobil, Curitiba tidak pernah memiliki masalah lalu lintas. Kebijakan transportasi publik di kota ini diarahkan pada penggunaan bis-bis berukuran besar. Pengunaan bis-bis ekspres yang menggunakan jalur bis ekslusif jauh lebih murah daripada subways atau kereta ringan (light railways) dan merupakan solusi transportasi publik yang praktis dan terjangkau bagi kota-kota di negara-negara berkembang. Disamping jalur bis yang terdapat di lima jalan utama, jalur-jalur bis baru juga dibangun dan diperluas seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan kota. Bis-bis yang menghubungkan antar distrik juga dibangun sebagai pelengkap bis-bis ekspres. Bis-bis yang beroperasi di kota ini diberi kode dengan warna. Bis-bis ekspres berwarna merah, bis-bis inter-distrik berwarna hijau dan bis-bis konvensional atau pengumpan berwarna kuning. Karcis atau tiket bis standar diperkenalkan pada tahun 1979 yang berlaku sama untuk semua rute.<br />
<br />
Satu konsep kunci yang terpenting dari sistem transport ini adalah kemudahan bagi setiap orang untuk berpindah dari bis-bis lokal ke bis-bis ekspres dan sebaliknya. Terdapat terminal/halte bis yang besar di setiap ujung dari ke lima jalus bis ekspres. Disini setiap orang dapat berpindah ke bis inter-distrik atau ke bis pengumpan (feeder). Satu tiket bis berlaku untuk semua rute bis. Sepanjang setiap rute bis ekspress, terdapat halte-halte bis yang lebih kecil yang terletak setiap 1.400 m dan halte ini dilengkapi dengan stand surat kabar, fasilitas telepon umum, kontor pos dan fasilitas komersial. Disini penumpang yang turun dari bis pengumpan dapat berpindah ke bis ekspres atau bis antar distrik dengan tiket yang sama, tanpa perlu membeli tiket bis lagi.<br />
<br />
Inovasi terbaru yang dilakukan di kota Curitiba adalah memperkenalkan sistem bis ekspres langsung yang tidak berhenti di setiap halte bis yang ada, tetapi hanya berhenti pada halte-halte tertentu yang dirancang dan dibangun untuk memungkinkan para penumpang bergerak naik turun bis dengan cepat.<br />
<br />
Sistem transportasi publik Curitiba digunakan lebih dari 1.3 juta penumbang setiap hari, yang memikat lebih kurang dua pertiga penduduk kota. Duapuluh delepan persen pengguna bis ekspres langsung ini pada awalnya adalah pengendara mobil pribadi. Kondisi ini memungkinakan penghematan hingga 25% konsumsi BBM di kota ini. Sistem transportasi publik ini secara langsung berdampak positif terhadap rendahnya tingkat polusi udara ambien di kota ini. Dampak positif lainnya adalah warga kota dapat menghemat pengeluaran transportasi. Rata-rata, penduduk mengeluarkan hanya kira-kira 10 persen dari pendapatannnya untuk transportasi yang relatif proporsinya lebih rendah dibandingkan dengan penduduk kota-kota lainnya yang ada di Brazil.<br />
<br />
Pengelolaan Limbah Domestik<br />
<br />
Kota metropolitan Curitiba menghasilkan sekitar 1.000 ton sampah setiap hari. Pada tahun 1990, Curitiba mendapat penghargaan dari UNEP untuk dua keberhasilannya dalam program pengelolaan sampah, yaitu program “Garbage that is not Garbage“ (Sampah yang bukan sampah) dan “Purchase Garbage” (Pembelian Sampah) yang dicanangkan oleh Walikota Jaime Lerner pada tahun 1989.<br />
<br />
<br />
Melalui program Garbage that’s not garbage, 70 % sampah kota dapat di daur ulang oleh warga kota. Seminggu sekali kendaran pengangkut mengumpulkan kertas, karton, metal, plastik dan kaca yang sudah dipisahkan oleh warga kota di rumahnya masing-masing. Daur ulang kertas kota Curitiba sendiri bisa mengurangi penebangan pohon sebanyak 1200 pohon per hari. Kegiatan ini juga mampu meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan. Uang yang dperoleh dari kegiatan ini digunakan untuk berbagai program sosial. Kota juga mempekerjakan tunawisma (homeless) dan orang-orang yang dalam proses penyembuhan dari kecanduan alkohol di pabrik-pabrik pemisahan sampah.<br />
<br />
Program “Purchase Garbage” (Pembelian Sampah dijalankan di kawasan-kawasan kumuh (favelas) di kota Curitiba. Lebih kurang 10 persen penduduk di kota ini tinggal di kawasan kumuh. Di sebagain besar kawasan ini, tidak tersedia pelayanan pengangkutan sampah, karena tidak adanya jalan yang memungkinkan kendaran pengangkut sampah masuk ke dalam kawasan ini, karena banyak lokasi kawasan ini terletak dikaki lembah dekat dengan sungai. Penduduk akan dengan mudah membuang sampah di tanah-tanah kosong dimana lalat dan tikus dapat tumbuh dan berkembang biak disini dan dengan demikian akan meningkatkan resiko penduduk terkena penyakit. <br />
<br />
Keluarga-keluarga berpenghqsilan rendah yang tinggal di kawasan-kawasan kumuh ini membawa kantong-kantong sampah ke lokasi-lokasi tertentu (neighborhood centers), dimana mereka dapat menukar sampah tersebut dengan tiket bis dan makanan. Hal ini berarti kan mengurangi sampah yang berserakan di kota dan juga mengurangi sumber penyakit, dan juga mengurangi sampah yang dibuang ke sungai-sungai dan menjadi kawasan hunian mereka menjadi kawasan yang bersih dan sehat. Terdapat juga program untuk anak-anak dimana mereka dapat menukar sampah-sampah daur ulang dengan berbagai peralatan sekolah, coklat, mainan anak-anak dan tiket untuk menonton berbagi pertunjukan. Biaya yang disediakan oleh pemerintah kota untuk program ini sama dengan biaya yang harus pemerintah kota keluarkan untuk membayar perusahaan swasta mengumpulkan sampah. Terdapat 22.000 keluarga dari 52 komunitas yang terlibat dalam program ini. Mencegah pembuangan sampah di sungai, hutan dan dasar lembah merupakan langkah yang penting untuk pelestarian lingkungan. Laju kematian bayi menurun secara substansial di kawasan kumuh ini, sementara pengurangan penyakit juga berarti dapat menghemat pengeluaran masyarakat untuk biaya pengobatan.<br />
<br />
Curitiba juga mengembangkan sistem pengolahan air limbah domestik yang inovatif dengan sistem danau/kolam buatan yang terletak dekat dengan sungai. kolam pertama bersifat anerobik dan kemudian diikuti oleh kolam aerobik dan akhirnya air limbah yang sudah diolah dibuang dan dialirkan ke sungai. <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Bangunan Bersejarah dan Infrastruktur Hijau<br />
<br />
Sistem transportasi dan perencanaan tata guna lahan telah mendorong perluasan taman-taman kota dan telah membantu melindungi berbagai arsitektur-arsitektur dan budaya di pusat kota. Pada tahun 1970-an pusat kota mengalami proses perbaikan dan penataan. Banyak jalan menjadi kawasan pejalan kaki, sementara banguna-bangunan tua dan bersejarah dilindungi, ruang-ruang publik diperbaiki dan fasilitas komersial dan perdagangan dikembangkan. Pemilik gedung-gedung yang bernilai sejarah diizinkan untuk mengembangkan peruntukan gedung-gedung tersebut untuk berbagai keperluan asalkan tidak mengubah bentuk asli dan tata letak gedung tersebut. <br />
<br />
Para arsitek dan perencana kotanya telah berhasil mengubah kota ini menjadi vibrant center dengan kualitas kehidupan yang baik yang berhasil menarik banyak wisatawan. Pusat kota diubah menjadi kawasan-kawasan pejalan kaki dengan toko, mall, restaurant dan cafe yang buka 24 jam. Parawisata telah menghasillkan pendatan sebesar USD 280 juta pada tahun 1994. 4 % dari PAD Kota<br />
<br />
Kota ini juga memiliki kebijakan dan komitemen yang kuat terhadap perlindungan kawasan-kawasan lindung dan taman-taman kota. Kota ini juga dikenal sebagai ibu kota Ekologi dari Brazil dengan jaringan (network) dari 28 taman dan hutan kota. Pada tahun 1970-an, rasio ruang terbuka hijau terhadap penduduk hanya 0.5 meter persegi per penduduk saat ini meningkat menjadi 52 meter persegi per penduduk yang berarti kota Curitiba merupakan kota yang memiliki indek RTH tertinggi di dunia. Bandingkan dengan standar WHO hanya 9 m2 per penduduk. Warga kota telah menanam 1.5 juta pohon sepanjang jalan-jalan yang terdapat di dalam kota. Para pengembang mendapat keringanan pajak jika proyeknya mencakup pembangunan kawasan hijau. Guard verde (municipal corporation) melindungi dan memelihara taman-taman kota; petugas taman-taman kota juga melakukan pendidikan lingkugan kepada warga kota. Terdapat program yang mendorong masyarakat untuk peduli dan memelihara taman-taman kota<br />
<br />
Pembangunan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan di Curitiba juga dipadukan dengan program pengendalian banjir. Taman-taman kota tidak hanya memiliki nilai rekreasi dan estetika, tetapi juga memiliki danau-danau buatan yang berfungsi sebagai sarana pengendalian banjir untuk seluruh kota. Kawasan-kawasan sempadan sungai juga dihijaukan yang berfungsi sebagai barier untuk mencegah pencaplokan lahan dan juga perlindungan tebing sungai disamping manjadi tempat yang bernilai estetika tingi dan rekreasi bagi jutaan warga kota.<br />
<br />
Setiap taman dilengkapi dengan pusat informasi tentang ekologi dan lingkungan taman setempat. Di dalam taman juga dibangun jalur-jalur khusus untuk bersepeda. Lahan bekas TPA juga diubah menjadi kebun raya (botanic gardens) yang mencapai luas 17.7 hektar. Museam dan fasilitas penelitian flora dan fauna juga dibangun dilokasi ini. Kota juga memberikan bis-bis gratis pada akhir minggu pada jalur-jalur ke taman-taman kota. Bis-bis ini merupakan bis-bis yang sudah berumur lebih dari 10 tahun dan tidak dipakai lagi sebagai sarana transportasi publik (pensiun) dan dicat dengan warna hijau dan dapat membawa warga dari pusat kota ke berbagi lokasi taman-taman kota yang ada di Curitiba.</div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6957702129353540299.post-73516682297371260742011-01-15T07:07:00.000-08:002011-01-15T08:03:52.753-08:00Sampah menjadi energi (Waste to Energy )<div class="previewpost"><div style="text-align: justify;"><div style="clear: both; text-align: center; float:left;margin:15px;"><img border="0" height="110" src="http://3.bp.blogspot.com/_1aZitYMeFRw/TTHEI3hmBSI/AAAAAAAAAbY/P0neun0nIYc/s200/sda.jpg" width="200" class="dropshadow"/></div>Sampah mengandung energy, pada sampah organic mengandung sisa tumbuhan, energy itu berasal dari matahari yang ditangkap oleh tumbuhan hijau melalui proses fotosintesis. Sampah organic berupa plastic mengandung energy yang berasal dari bahan bakar minyak, batu bara dan gas yang digunakan dalam proses sintesis zat kimia sederhana menjadi zat kimia kompleks. Energi dalam sampah organic, baik yang berupa sisa tumbuhan, maupun sisa bahan berupa zat kimia sintetik dapat dibebaskan lagi dengan pembakaran. </div></div><div class="fullpost"><div><div style="text-align: justify;">Sampah mengandung energy, pada sampah organic mengandung sisa tumbuhan, energy itu berasal dari matahari yang ditangkap oleh tumbuhan hijau melalui proses fotosintesis. Sampah organic berupa plastic mengandung energy yang berasal dari bahan bakar minyak, batu bara dan gas yang digunakan dalam proses sintesis zat kimia sederhana menjadi zat kimia kompleks. Energi dalam sampah organic, baik yang berupa sisa tumbuhan, maupun sisa bahan berupa zat kimia sintetik dapat dibebaskan lagi dengan pembakaran. </div><div style="text-align: justify;">Energi yang dibebaskan itu dapat digunakan untuk memanaskan air dalam boiler dan upa yang terbentuk digunakan untuk memutar turbin pembangkit listrik. Terjadilah konversi sampah jadi energy (waste-to-energy). Pada prinsipnya sampah itu bias digunakan sebagai bahan bakar pengganti bahan bakar fosil seperti minyak, gas atau batubara. Teknolgi sampah menjadi energy ialan dengan pembusukan sampah secama anaerobic untuk menghasilkan gas metan. </div><br />
<center> <object height="385" width="480"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/ToSk3rdOQTc?fs=1&hl=en_US"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/ToSk3rdOQTc?fs=1&hl=en_US" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="480" height="385"></embed></object><br />
<div style="text-align: justify;"></div></center><br />
Gas metan yang terbentuk dikumpulkan dan digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit tenaga listrik. Dalam proses ini metan dibuah menjadi CO2 yang potensi pemanasan globalnya 1/20 metan. Metan sampah digunakan untuk pembangkutan listrik telah dimanfaatkan oleh berbagai Negara untuk berdagang karbon dalam kerangka Protokol Kyoto, misalnya Romania, Brazil, India dan Mesir. Mereka telah mengubah sampah menjadi sumber dollar. Mengapa kita tidak? Kecuali mendapatkan dollar, keuntungannya ialan menghindari pencemaran udara dari pembakaran sampah.</div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6957702129353540299.post-24193417062578125122011-01-12T14:59:00.000-08:002011-01-15T08:04:09.299-08:00Sisi Strategis Air di Pemerintahan<div class="previewpost"><div>Indonesia menduduki posisi geografis yang unik dalam tatanan tata aliran air dan udara dunia. Ditambah dengan posisinya di katulistiwa menjadikan daerah ini dijuluki sebagai kawasan mega-biodiversitas dunia yang memiliki keunikan fauna dan flora dengan endemisme yang tinggi. Keberlangsungan semua kehidupan ini terkait langsung dengan kelestarian air untuk mendukung kehidupan unik tersebut.</div></div><div class="fullpost"><div>Indonesia menduduki posisi geografis yang unik dalam tatanan tata aliran air dan udara dunia. Ditambah dengan posisinya di katulistiwa menjadikan daerah ini dijuluki sebagai kawasan mega-biodiversitas dunia yang memiliki keunikan fauna dan flora dengan endemisme yang tinggi. Keberlangsungan semua kehidupan ini terkait langsung dengan kelestarian air untuk mendukung kehidupan unik tersebut.<br />
<br />
Mega-biodiversitas bukan hanya merupakan kekayaan tetapi juga adalah warisan yang patut dipelihara dan dimanfaatkan secara bijak. Indikator kerusakan lingkungan dapat ditetapkan dari indeks keragaman fauna flora maupun endemisme yang terpelihara. Alokasi air yang disusun secara bijak antara keperluan manusia dan biodiversitas serta lingkungan perlu disepakati bersama. Pola fikir lama yang hanya menghitung penye-diaan air untuk pemanfaatan oleh manusia khususnya irigasi sudah perlu dikaji kembali dan dibarui. <br />
<br />
Kebutuhan air untuk ekosistem (Hehanussa dan Haryani, 2001), yang memperlihatkan bahwa kearifan tradisional secara ‘tidak sengaja’ telah melakukan konservasi dengan menyediakan sejumlah air untuk kebutuhan ekosistem. Pendekatan lama berupa kearifan tradisional antara lain pada sistem subak di Bali, kearifan di Nias dan Papua, sistem teras sawah di Toraja, dan sejumlah kearifan tradisional lain perlu digali dan diselaras¬kan dengan pendekatan pengelolaan air modern. Pendekatan pe-ngelolaan air yang di¬pakai di sejumlah negara sub-tropis adalah membedakan antara green water dan blue water, lalu menyisihkan alokasi 30% dari ketersediaan green water untuk kebutuhan air lingkungan. <br />
<br />
Dalam pertemuan World Water Forum ketiga tahun 2003 di Kyoto dihasilkan sejumlah doku¬men yang menggunakan istilah blue dan green water. Green water adalah bagian dari air yang sesaat setelah turun ke permukaan bumi akan menguap dan kembali naik ke angkasa menjadi bagian dinamis dari daur hidrologi, jumlahnya dapat mencapai hingga 65 persen dari seluruh ketersediaan air. Blue water adalah sisa air, bagian yang adalah bagian keseharian dari kehi¬dupan manusia. Pada titik ini terjadi perbedaan penafsiran antara berbagai school of thought yang ada di dunia. Ada yang menganggap bahwa Blue water ini seluruhnya dapat dimanfaat¬kan atau digunakan. Namun ada aliran baru yang menyatakan bahwa 30 persen dari green wa¬ter ini tidak boleh masuk kedalam kalkulasi neraca air sebab ia adalah bagian yang menjadi hak ekosistem. Sisa yang 70 persen dari Blue water itulah yang boleh dihitung untuk menjadi pemanfaatan air. Bagian yang 30 persen inilah yang dinamakan air untuk ekosistem. <br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Memang masih menjadi perdebatan hangat mengenai besaran angka 30 persen ini. Ada pemikiran yang mengatakan bahwa cukup 25 atau bahkan 20 persen saja, ada pula yang mengatakan cukup 100 mm saja, dan ada sebagian ahli teknik yang mengatakan bahwa nilai itu adalah base flow di sungai. Kedua istilah itu sesungguhnya tidak sama dan harus dibedakan, karena air untuk lingkungan bukanlah base flow yang hanya terkait dengan pengelolaan alur sungai. Sedangkan air untuk lingkungan adalah air untuk pelayanan keberlanjutan fungsi se¬luruh biodiversitas di wilayah sungai tersebut sejak dari puncak tertinggi di bagian hulu hingga ke muara. Kiranya patut disadari kembali bahwa ada keterkaitan hubungan timbal balik antara keberlanjutan ketersediaan air secara berlanjut (sustainabilitas) dan fungsi ekosistem yang ber¬fungsi baik. Dalam Undang-Undang 7/2004 tentang Sumber Daya Air, keterkaitan antara air dengan eksositem ini secara jelas dinyatakan dan diamanatkan dalam sejumlah ‘perintah’ terkait sejumlah asas (Pasal 2), landasan fikir (Pasal 4), pengelolaan (Pasal 5-dst,), konservasi (Pasal 20-25), pendayagunaan (Pasal 26-50) pengenda¬lian daya rusak air (Pasal 51-58), dan kebutuhan air lingkungan (Pasal 21-22).</div><br />
Interupsi dalam pola ketersediaan air antara lain ke waduk saat musim kemarau, banjir dan kekeringan ekstrim, turun drastisnya muka air tanah, anomali pola iklim yang ekstrim, amblesan tanah, punah atau semakin berkurangnya komunitas spesies fauna maupun flora tertentu, sangat mungkin dapat dijadikan indikator kesehatan fungsi ekosistem. Pendangkalan waduk yang cepat akibat sedi¬mentasi yang tinggi ke reservoar yang akhir-akhir banyak terjadi di Pulau Jawa adalah indikator bahwa aloka¬si air (dari waduk) yang hanya untuk peruntukan manusia dan irigasi saja sambil meng-abaikan kebutuhan air lingkungan, adalah sebuah kegiatan yang ber¬sifat eksploitatif, telah gagal memelihara lingkungan yang telah menyediakan air untuk manusia. Praktek manajemen air yang lama, yang hanya untuk memenuhi berbagai kebutuhan manu¬sia saat ini tetapi sama sekali mengabaikan sistem ekosistem alam perlu dikaji kembali. Fungsi ekosistem yang menyimpan, menyediakan, mengendalikan, meng¬olah kembali (self purification), dan meng¬atur proses daur hidrologi kiranya perlu kembali diberi tem-pat yang sewajarnya dalam menghi¬tung neraca air agar alam dapat melayani kebutuhan air secara berkelanjutan. Besaran masing-masing indikator (gejala lingkungan) tersebut di atas agar segera dibahas dan ditetapkan, se¬hingga dapat ditetapkan menjadi kriteria indikator kesehatan fungsi ekosistem. </div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6957702129353540299.post-29569505810212213942011-01-12T05:22:00.000-08:002011-01-12T06:40:21.068-08:00Dampak Metan Terhadap Lingkungan<div class="previewpost"><div><div style="clear: both; float: left; margin: 10px; text-align: center;"><img border="0" class="dropshadow" height="133" src="http://3.bp.blogspot.com/_1aZitYMeFRw/TS28YlDXnWI/AAAAAAAAAag/PpoNFKA1_sw/s200/altamntx-large.jpg" width="200" /></div>Kelompok gas rumah kaca termasuk metan dapat menyebabkan terjadinya perubahan dalam skala regional dan global. Perubahan ini meliputi terjadinya deposisi asam (hujan asam), perubahan iklim global, dan penipisan ozon atmosfer. Hal ini terjadi ketika konsentrasi gas rumah kaca memerangkap........</div></div><div class="fullpost"><div><div style="text-align: justify;"><div style="clear: both; float: left; margin: 10px; text-align: center;"><img border="0" class="dropshadow" height="212" src="http://3.bp.blogspot.com/_1aZitYMeFRw/TS28YlDXnWI/AAAAAAAAAag/PpoNFKA1_sw/s320/altamntx-large.jpg" width="320" /></div>Kelompok gas rumah kaca termasuk metan dapat menyebabkan terjadinya perubahan dalam skala regional dan global. Perubahan ini meliputi terjadinya deposisi asam (hujan asam), perubahan iklim global, dan penipisan ozon atmosfer. Hal ini terjadi ketika konsentrasi gas rumah kaca memerangkap radiasi sinar mataari sehingga mempengaruhi iklim dalam abad-abad mendatang. Masing-masing gas rumah kaca memiliki sifat penyerapan radiasi sinar yang berbeda yang disebut spectrum adsorpsi. </div><br />
<div style="text-align: justify;">Gas rumah kaca yang dapat meresap radiasi sinar infra merah dengan sangat intensif dapat dengan mudah meningkatkan suhu dan berarti mempunyai potensi yang besar dalam pemanasan global, serta lama waktu tinggal di atmosfer, metan mempunya potensi pemanasan global 21x lebih besar dari karbon dioksida tetapi mempunyai waktu yang lebih cepat yaitu 10 tahun sedangkan karbondioksida 50-200 tahun.</div><br />
<div style="text-align: justify;">Akibat dari perubahan iklim yang salah satunya disebabkan oleh konsentrasi gas rumah kaca termasuk metan maka dibeberapa tempat atau ekosistem atau masyarakat akan sangat rentan menghadapi perubaan tersebut. Ekosistem alami seperti terumbu karang, juga sangat peka terhadap kenaikan suhu, apalagi jika kenaikan tersebut permanen, peristiwa El Nino tahun 1997 menyebabkan banyk terumbu karang di Asia Tenggara mengalami pemutihan (bleaching), jika pemanasan suhu air laut terus berlangsung, maka pemulihan tersebut sulit terjadi.</div><br />
<div style="text-align: justify;">Keadaan iklim yang berubah akan mengakibatkan besaran dan distribusi aair juga akan mengalami perubahan dan dalam jangka panjang, kelestarian sumber daya air memrlukan perhatian yang serius. Tempat – tempat yang kering seperti afrika akan mengalami kekeringan yang lebih hebat, sementara tempat-tempat basan seperti sebagian besar daerah tropis mengalami kondisi lebih basah. Peningkatan suhu yang besar terjadi pada daerah lintang tinggi, sehingga akan menimbulkan berbagai perubahan lingkungan global yang terkait dengan pencairan es di kutub, distribus vegetasi alami, dan keanekaragaman hayati. </div><br />
<div style="text-align: justify;">Sementara itu, darerah tropis atau lintang rendah akan terpengaruh dalam hal produktivitas tanaan, distribusi hama dan penyakit tanaman dan manusia. Peningkatan suhu pada giliarannya akan mengubah pola dan distribusi curah hujan. Kecenderungan yang terjadi adalah bahwa daerah kering akan menjadi kering dan daerah basah akan menjadi basah.</div><br />
<br />
</div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6957702129353540299.post-14438436755995582062011-01-11T15:00:00.001-08:002011-01-23T01:10:11.313-08:00Konsumen Hijau || Green Consumer<div class="previewpost" style="text-align: justify;"><div style="clear: both; float: left; margin: 10px; text-align: center;"><img border="0" class="dropshadow" height="155" src="http://2.bp.blogspot.com/_1aZitYMeFRw/TSzh7RoUhLI/AAAAAAAAAaQ/8nWO5N2Lm88/s200/Consumer-Retail-Services.jpg" width="100" /></div>Bila konsumen hijau dalam isu sampah akan diperoleh manfaat yang besar, dimana sampah akan menjadi sumber daya dan merupakan kontribusi individu & masyarakat terhaap kepedulian lingkungan sekitarnya. Hal ini juga berperan dalam pengurangan gas metan, karena jumlah sampah yang dihasilkan akan berkurang maka proses pendekomposisian anaerob akan berkurang juga sejalan dengan pengurangan produksi sampah.paya kampanye dn sosialisasi adalah salah satu cara untuk menyebarluaskan gagasan konsumen hijau, sehingga didapat penyadaran diri dari....<script type="text/javascript"><!--
google_ad_client = "ca-pub-3136879203848270";
/* 468x15, created 9/9/10 */
google_ad_slot = "6479329804";
google_ad_width = 468;
google_ad_height = 15;
//-->
</script><br />
<script type="text/javascript"
src="http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js">
</script> </div><div class="fullpost"><div><div style="clear: both; float: left; text-align: center;"><div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" class="dropshadow" height="200" src="http://2.bp.blogspot.com/_1aZitYMeFRw/TSzh7RoUhLI/AAAAAAAAAaQ/8nWO5N2Lm88/s200/Consumer-Retail-Services.jpg" width="133" /></div></div><div style="text-align: justify;">Bila konsumen hijau dalam isu sampah akan diperoleh manfaat yang besar, dimana sampah akan menjadi sumber daya dan merupakan kontribusi individu & masyarakat terhaap kepedulian lingkungan sekitarnya. Hal ini juga berperan dalam pengurangan gas metan, karena jumlah sampah yang dihasilkan akan berkurang maka proses pendekomposisian anaerob akan berkurang juga sejalan dengan pengurangan produksi sampah. </div><div style="text-align: justify;">Upaya kampanye dn sosialisasi adalah salah satu cara untuk menyebarluaskan gagasan konsumen hijau, sehingga didapat penyadaran diri dari individu & masyarakat tanpa pemaksaan atau pengaturan yang justru memberatkan sisi konsumen atau pengusaha. Konsumen hijau jika dijalankan, kemungkinan mampu membangun gaya hidup individu masyarakat secara alamiah. Konsumen hijau merupakan suatu kelompok konsumen yang menggunakan criteria lingkungan dalam memilih barang-barang konsumen atau merupakan konsumen yang menyadari dan peduli betapa pentingnya bertindak ramah terhadap lingkungan. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dampak positif gerakan konsumen hijau ini bukan hanya dalam pola konsumsi sehari-hari dan membangun masyarakat yang sehat semata, karena pendapat dan opini konsumen hijau juga mempengaruhi keputusan akhir dari sosok produk manufaktur, perilaku berbisnis, dan kebijakan ekonomi pemerintah, bahkan seringkali terjadi konsumen hijau memboikot produk yang tidak berwawasan lingkungan.<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">Konsumen hijau merupakan awal bagi diri kita untuk bertindak menyelamatkan lingkungan, hal-hal yang kita lakukan diatas memang kecil tetapi jika melakukannya akan berdampak besar terhadap lingkungan sekitar kita.</div></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6957702129353540299.post-1558724171629459362011-01-11T07:34:00.000-08:002011-01-11T07:41:20.809-08:00Mengenal Gas Metan (Methane)<div class="previewpost"><div><div style="clear: both; text-align: center;"><div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" class="dropshadow" height="100" src="http://1.bp.blogspot.com/_1aZitYMeFRw/TSx2ODpfGLI/AAAAAAAAAZk/yTbSRJVGlfM/s200/Methane+LOGO.jpg" width="93" /></div></div><div style="text-align: justify;">Metan merupakan gas yang terbentuk dari proses dekomposisi anaerob sampah organic yang juga sebagai salah satu penyumbang gas rumah kaca yang mempunyai efek 20-30 kali lipat dibandingkan dengan gas CO2, total produksi metan bergantung kepada komposisi sampah yang secara teoritis bahwa setiap Kg sampah dapat memproduksi sebanyak.............</div></div></div><div class="fullpost"><div><div style="text-align: justify;">Metan merupakan gas yang terbentuk dari proses dekomposisi anaerob sampah organic yang juga sebagai salah satu penyumbang gas rumah kaca yang mempunyai efek 20-30 kali lipat dibandingkan dengan gas CO2, total produksi metan bergantung kepada komposisi sampah yang secara teoritis bahwa setiap Kg sampah dapat memproduksi sebanyak 0,5 meter kubik gas metan, kontribusinya dalam efek pemanasan global sebesar 15%. Metan yang dilepas ke atmsfer lebih banyak berasal dari aktifitas manusia (anthropogenic) daripada hasil dari proses alami. Termasuk pembakaran biomassa dan beberapa kegiatan yang berasal dari dekompossisi bahan rganik dalam keadaan anaerob. Seperti yang dapat dilihat pada gambar table dibawah, bahwa estimasi emisi metan secara global dari kegiatan manusia, contoh diantaranya seperti pada gambar di bawah ini ni... .<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" class="dropshadow" height="222" src="http://2.bp.blogspot.com/_1aZitYMeFRw/TSx376w-U2I/AAAAAAAAAaA/DyXG2NusVVs/s320/emisi_methane.jpg" width="320" /><br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;">United State Environmental Protection Agency mendefiniskan Metan(Methane) sebagai gas yang terbentuk dari hasil metabolism jasad renik di dasar rawa, dalam lambung manusia dan hewan, serta dalam tumpukan sampah. Selain itu pembakaran bahan organic juga menghasilkan metan. Metan diemisikan dari tempat pembuangan sampah sebagai hasil dekomposissi anaerobic sampah organic. Metan yang terbentuk berpindah dalam sampah secara horizontal dan vertical dan akhirnya lepas ke atmosfer. TPA adalah sumber antropogenik metan dan memberikan kontribusi secara global sebesar 20-60 Tg metan per tahun. Jumlah metan yang diemisikan oleh Negara maju dan Negara berkembang cenderung berbeda, secara global dapat dilihat kira-kira 66% emisi metan dari tempat pembuangan sampah di Negara maju, 15% dari Negara transisi ekonomi dan 20% dari Negara-negara berkembang. Kira-kira skema fase pembentukan metan dapat dilihat seperti gambar dibawah ini.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" class="dropshadow" height="250" src="http://4.bp.blogspot.com/_1aZitYMeFRw/TSx37hJKh4I/AAAAAAAAAZ8/eGNTcybc5l4/s400/skema_methane.jpg" width="400" /></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6957702129353540299.post-40445552696079062672011-01-10T18:12:00.001-08:002011-01-11T06:58:28.455-08:00Tentang Gas Rumah Kaca / Green House Gas<div class="previewpost"><div><div class="separator" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><br />
</div><div style=" float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" class="dropshadow" src="http://1.bp.blogspot.com/_1aZitYMeFRw/TSxupop7ULI/AAAAAAAAAZE/F4k05eXJQxY/s1600/greenhouse_effectt.jpg" /></div>Gas rumah kaca adalah gas-gas di atmosfer yang memiliki kemampuan untuk menyerap radiasi matahari yang dipantulkan oleh bumi sehingga menyebabkan suhu di permukaan bumi menjadi hangat. Gas-gas ini terutama dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia, terutama kegiatan yang menggunakan bahan bakar fosil, seperti penggunaan kendaan bermotor dan...</div></div><div class="fullpost"><div><div class="separator" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" class="dropshadow" height="209" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMbmne_HBkvpWfz8Lfg7WesyvbVuxf6zVvvQUdb7MR-t_vUDs7gyMx2rt2RMVSU3oCfk0-Dcs4vHLFN1I94Nh8wdQhc5itVVcHiUvqBnGOCnKth4D5bb9bIYjevAIQiDkkOG1Qkv9v9JQ/s320/greenhouse_effect.jpg" width="320" /></div><div style="text-align: justify;">Gas rumah kaca adalah gas-gas di atmosfer yang memiliki kemampuan untuk menyerap radiasi matahari yang dipantulkan oleh bumi sehingga menyebabkan suhu di permukaan bumi menjadi hangat. Gas-gas ini terutama dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia, terutama kegiatan yang menggunakan bahan bakar fosil, seperti penggunaan kendaan bermotor dan kegiatan industri (newby, 2007) namun menurut Porteus (1992) gas rumah kaca adalah gas yang mempunyai pengaruh efek rumah kaca seperti CFC, Co2, CH4,Nox, O3 dan H2O. Beberapa komponen dari gas rumah kaca dapat merusak satu sama lain, seperti molekul metana mempunyai unsur lebih kuat 20-30 kali dari CO2 dan CFC diperkirakan 1000 kali lebih kuat dibanding CO2. Berdasarkan konsosesi pada Konvensi PBB mengenai Perubahan Iklim (United Nation Framework on Climate Change – UNFCCC), ada 6 jenis gas yang digolongkan sebagai gas rumah kaca yaitu:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>1. Karbondioksida (CO2),<br />
2. Fosil di sektor energi, transportasi, dan industri dinitro oksida (N20)<br />
3. Metana (CH4)<br />
4. Sulfurheksaflorida (SF6)<br />
5. Perflorokarbon (PFCs)<br />
6. Hidroflorokarbon (HFCs)<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Sedangkan dalam IPCC radiatice forcing report, climate change 1995, bahwa penyumbang gas rumah kaca yang utama adalah karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dinitro oksida (N20), CFCs, HCFCS, Perfluorocarbon, Sulphur jexa-fluoride. Gas rumah kaca adalah faktor kunci dari pemanasan golbal yang menangkap radiasi panas diatmosfer dan memantulkannya kembali. Lain hal menrurut Khalil dalam bukunya atmosperic methane is role in the global environment mengkategorikan sumber sumber emisi global berasal dari dua aktivitas yaitu berasal dari alam dan kegiatan manusia (antropogenic) seperti yang dapat dilihat seperti pada tabel dibawah ini.</div><br />
</div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6957702129353540299.post-24964774382827016172011-01-10T05:56:00.001-08:002011-01-11T06:45:46.256-08:00Tentang Pemanasan Global<div class="previewpost"><div><div class="separator" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" class="dropshadow" src="http://3.bp.blogspot.com/_1aZitYMeFRw/TSxsPscwGDI/AAAAAAAAAYk/tjeRv2wX68Y/s1600/global-warming-422.jpg" /></div>Secara alamiah panas matahari yang masuk ke bumi, sebagian akan diserap leh permukaan bumi, sementara sebagian lagi akan dipantukan ke luar angkasa. Dengan adanya lapisan gas rumah kaca yan berada di atmosfer menyebabkan terhambatnya panas matahari yang hendak dipantulkan ke luar angkasa untuk menembus atmosfer.... </div></div><div class="fullpost"><div>Secara alamiah panas matahari yang masuk ke bumi, sebagian akan diserap leh permukaan bumi, sementara sebagian lagi akan dipantukan ke luar angkasa. Dengan adanya lapisan gas rumah kaca yan berada di atmosfer menyebabkan terhambatnya panas matahari yang hendak dipantulkan ke luar angkasa untuk menembus atmosfer, Peristiwa terperangkapnya panas matahari dipermukaan bumi ini dikenal dengan istilah efek rumah kaca.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" class="dropshadow" height="221" src="http://3.bp.blogspot.com/_1aZitYMeFRw/TSxsQnyfE4I/AAAAAAAAAYo/c2S2fm-rE1Q/s320/global-warming-42.jpg" width="320" /></div>Sejak revolusi industry, kegiatan manusia yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) terus meningkat. Kegiatan seperti pembangkitan tenaga listrik, kegiatan industry, penggunaan alat-alat elektronik, dan penggunaan kendaraan bermotor pada akhirnya akan melepas sejumlah emisi gas rumah kaca ke atmosfer. Peristiwa ini pada akhirnya menyebabkan meningkatnya suhu dimuka bumi, yang umum disebut dengan pemanasan global.<br />
<br />
Pemanasan global kemudian pada prosesnya menyebabkan terjadinya perubahan seperti meningkatnya suhu air laut, yang dapat menyebabkan meningkatnya penguapan di udara, dan berubahnya poa curah hujan serta tekanan udara. Perubahan tersebut pada gilirannya menyebabkam terjadinya perubahan iklim.<br />
<br />
Berdasarkan peneltian para ahli, perubahan iklim diketahui akan menimbulkan dampak yang merugikan bagi umat manusia. Kekeringan, gagal panen, krisis pangan dan air bersih, hujan badai, banjir dan tanah longsor, serta wabah penyakit tropis dan sebagainya. Oleh karena itu, demi kelangsungan hidup manusia, kita harus segera berupaya mengurangi kegiatan yang mengeluarkan emisi gas rumah kaa guna menghambat laju terjadinya perubahan iklim.<br />
<br />
Perubahan iklim adalah berubahnya pola dan unsur cuaca secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama. Cuaca terutama dikendalikan oleh temperature. Konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer yang kian meningkat mengakibatkan akumulasi panas di atmosfer, sehingga terjadi efek rumah kaca berlebihan yang disebut dengan “PEMANASAN GLOBAL”.</div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6957702129353540299.post-71687734864834592232011-01-02T19:14:00.000-08:002011-01-11T06:59:51.993-08:00Bencana & Lingkungan<div class="previewpost" style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_vYcAeZBStGyhYIU5ZTKcSKLA_B1MZJI3v3TgSJ6KEyJ7C4Hcl2cGAqBNXueiHmby6WgcDCMzZ6pbcRFnWNxU2KHTWoydxjaCl_1GqmU6ichGVP6aHlNdilJdduiWyuc4C0Fe6vd3au4/s1600/banjir270309.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" class="dropshadow" height="130" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_vYcAeZBStGyhYIU5ZTKcSKLA_B1MZJI3v3TgSJ6KEyJ7C4Hcl2cGAqBNXueiHmby6WgcDCMzZ6pbcRFnWNxU2KHTWoydxjaCl_1GqmU6ichGVP6aHlNdilJdduiWyuc4C0Fe6vd3au4/s200/banjir270309.jpg" width="200" /></a>Pada tahun 2010 silam masih teringat dalam memori kita bahwa bencana masih sering berkunjung ke Negeri kita tercinta. Hendaknya bagi kita yang belum merasakan dampak bencana tersebut patut bersyukur karena masih dilindungannya, dan mendoakan gai para korban. Berbicara tentang bencana dari kacamata lingkungan, dapat disimak dalam dua sisi, yaitu <i>penyebab</i> dan <i>dampak</i> baik salah satunya atau dua-duanya ....</div><div class="fullpost"><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_1aZitYMeFRw/TSr6AEFgJDI/AAAAAAAAAW8/aD9tjD5UAvY/s1600/katrina1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" class="dropshadow" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/_1aZitYMeFRw/TSr6AEFgJDI/AAAAAAAAAW8/aD9tjD5UAvY/s320/katrina1.jpg" width="320" /></a></div>Pada tahun 2010 silam masih teringat dalam memori kita bahwa bencana masih sering berkunjung ke Negeri kita tercinta. Hendaknya bagi kita yang belum merasakan dampak bencana tersebut patut bersyukur karena masih dilindungannya, dan mendoakan gai para korban. Berbicara tentang bencana dari kacamata lingkungan, dapat disimak dalam dua sisi, yaitu <i>penyebab</i> dan <i>dampak</i> baik salah satunya atau dua-duanya. Meskipun sepanjang sejarah, Indonesia merupakan negara yang memiliki resiko bencana alam yang cukup tinggi, namun dewasa ini keadaan tersebut makin dipertajam dengan perkembangan peradaban manusia. Perkembangan peradaban manusia yang saya pahami adalah untuk meningkatkan kesejahteraan manusia itu sendiri, agar manusia dapat melakukan berbagai hal yang diinginkannya.<br />
<br />
Ekstrim memang, tapi salah satu contohnya dari pernyataan saya tadi adalah: Cloning mahluk hidup, yang sudah dikuasai manusia. Indonesia dapat dikatakan sebuah negara yang masih belum mencapai standar kesejahteraan secara merata, sehingga upaya mencapai hal tersebut dilakukan secara mati-matian yang hampir dilakukan diseluruh wilayah.<br />
<br />
</div><div></div><div style="text-align: justify;">Isu lingkungan yang paling sering bergaung pada decade terakhir ini adalah isu pemanasan global beserta bermacam kaintan permasalahannya. Pemanasan global membangkitkan fenomena perubahan iklim yang pada gilirannnya menjadi biang bencana lingkungan dari skala paling kecil sampai dengan bencana lingkungan dahsyat yang berpotensi merusak kehidupan di bumi. Bencana itu antara lain berupa badai yang dari tahun ketahun semakin ganas, iklim yang tidak stabil, temperature yang meningkat, kenaikan muka air laut, mencairnya es di kutub, banjir dan sebagainya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_vYcAeZBStGyhYIU5ZTKcSKLA_B1MZJI3v3TgSJ6KEyJ7C4Hcl2cGAqBNXueiHmby6WgcDCMzZ6pbcRFnWNxU2KHTWoydxjaCl_1GqmU6ichGVP6aHlNdilJdduiWyuc4C0Fe6vd3au4/s1600/banjir270309.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" class="dropshadow" height="130" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_vYcAeZBStGyhYIU5ZTKcSKLA_B1MZJI3v3TgSJ6KEyJ7C4Hcl2cGAqBNXueiHmby6WgcDCMzZ6pbcRFnWNxU2KHTWoydxjaCl_1GqmU6ichGVP6aHlNdilJdduiWyuc4C0Fe6vd3au4/s200/banjir270309.jpg" width="200" /></a></div>Dari sudut pandang dampak bencana terhadap lingkungan, saya ingin mengambil contoh dari dua jenis, yaitu dampak langsung dan dampak tidak langsung. Dampak langsung bencana terhadap lingkungan umumnya dapat dilihat secara fisik, dampak tersebut dapat merusak dan mematikan sumberdaya alam dan lingkungan beserta mahluk didalamnya, salah satunya adalah Banjir Bandang, dibeberapa daerah yang kerap terjadi pada tahun 2009-hingga sekarang.</div><br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com0