14 February 2011

Gunung Api Bawah Laut di Sangihe

Keberadaan gunung berapi dibawah laut di perairan Sangihe Talaud sebenarnya sudah menjadi pengetahuan umum penduduk setempat. Namun mereka kerap menghubungkan dengan hal magis atau alam gaib. Gunung berapi di perairan Kawio Barat misalnya, meski penduduk tidak bisa menjelaskan dengan benar, namun itu sudah mereka ketahui karena gunung api ini pernah meletus pada tahun 1922...
Keberadaan gunung berapi dibawah laut di perairan Sangihe Talaud sebenarnya sudah menjadi pengetahuan umum penduduk setempat. Namun mereka kerap menghubungkan dengan hal magis atau alam gaib. Gunung berapi di perairan Kawio Barat misalnya, meski penduduk tidak bisa menjelaskan dengan benar, namun itu sudah mereka ketahui karena gunung api ini pernah meletus pada tahun 1922.
Selain Gunung Kawio Barat, salah satu gunung berapa yang sudah diketahui penduduk setempat berada di dasar laut lepas pantau pulau Mahengetang. Warga setempat menyebutnya Banua Wuhu. Gunung berai ini berada di barat daya pulau Mahengetang, pulau kecil berpenghuni seluas sekitar 1 Km2. Penduduk Mahengetang memang tidak banyak, karena konon pulau yang mereka huni juga gunung berapi.
Saat ini, gunung api di bawah lalut “banua wuhu” mulai dikunjungi wisatawan, terutama penyelam. Gunung api yang hanya berjarak sekitar 400meter dari tepi pulau Mahengetang termasuk salah satu dari sedikit gunung api di perairan dangkal, yang dapat diselami. Saat laut pasang, puncak gunung berapi ini sekitar 8 meter di bawah permukaan laut, dan pada saat air surut hanya 4 meter, shingga panorama dasar laut gunung berapi ini dapat dilihat tanpa bantuan peralatan modern.
Gunung api ini masih aktif, namun jarang meletus hebat. Banyak bongkahan-bongkahan batu vulkanik di perairan pulau Mehengetang diperkirakan berasal dari aktivitas gunung api ini. Diantara bebatuan itu keluar gelembung-gelembung yang kemunginan berasal dari retakan-retakan tanah didasar laut. Gelembung – gelembung yang tegak berbaris itu menyajikan pemandangan laut yang indah.
Suhu air laut disekitar kepundan terasa hangat, karena suhu rata-rata berkisar kepundan terasa hangat, disebabkan suhu berikisar antara 37-38 derajat Celcius. Bahkan pada titik yang mengeluarkan gelombung, suhu air lebih dari itu. Menurut penduduk setempat, air hangat yang keluar dari lubang-lubang itu cukup membuat telur menjadi matang. Di atas gunung api ini, terdapat biota laut yang unik, dari jenis terumbu karang, jenis ikan endemic hingga bermacam-macam siput laut.
Jika ditarik garis lurus, Banua Wuhu berjarak sekitar 45Km dari Gunung Awu, salah satu gunung berapi yang masih aktif di pulau Sangihe. Pemandangan dasar laut di Banua Wuhu cukup indah berbentuk kombinasi lembah dan perbukitan yang terbentuk dari formasi batu-batu dengan berbagai bentuk ukuran. Menurut penduduk setempat, gunung berapi ini, tidak selalu berada di dasar laut, tapi juga pernah tumbuh dan muncul di permukaan meski hanya sementara.
Di tahun 1835, Banua Wuu muncul menyerupai bukit setinggi 90 meter diatas permukaan laut. Tapi tahun 1848 bukit itu runtuh ke dalam laut., kemudian muncul lagi di tahun 1889 hingga setinggi 50 meter. Pulau hilang timbul ini kemudian muncul lagi pada 1919, lalu menghilang pada 1935. Sifatnya yang timbul timbul tenggalam ini menyebabka pendudu

No comments:

Post a Comment

Followers