Kelompok gas rumah kaca termasuk metan dapat menyebabkan terjadinya perubahan dalam skala regional dan global. Perubahan ini meliputi terjadinya deposisi asam (hujan asam), perubahan iklim global, dan penipisan ozon atmosfer. Hal ini terjadi ketika konsentrasi gas rumah kaca memerangkap........
Kelompok gas rumah kaca termasuk metan dapat menyebabkan terjadinya perubahan dalam skala regional dan global. Perubahan ini meliputi terjadinya deposisi asam (hujan asam), perubahan iklim global, dan penipisan ozon atmosfer. Hal ini terjadi ketika konsentrasi gas rumah kaca memerangkap radiasi sinar mataari sehingga mempengaruhi iklim dalam abad-abad mendatang. Masing-masing gas rumah kaca memiliki sifat penyerapan radiasi sinar yang berbeda yang disebut spectrum adsorpsi.
Gas rumah kaca yang dapat meresap radiasi sinar infra merah dengan sangat intensif dapat dengan mudah meningkatkan suhu dan berarti mempunyai potensi yang besar dalam pemanasan global, serta lama waktu tinggal di atmosfer, metan mempunya potensi pemanasan global 21x lebih besar dari karbon dioksida tetapi mempunyai waktu yang lebih cepat yaitu 10 tahun sedangkan karbondioksida 50-200 tahun.
Akibat dari perubahan iklim yang salah satunya disebabkan oleh konsentrasi gas rumah kaca termasuk metan maka dibeberapa tempat atau ekosistem atau masyarakat akan sangat rentan menghadapi perubaan tersebut. Ekosistem alami seperti terumbu karang, juga sangat peka terhadap kenaikan suhu, apalagi jika kenaikan tersebut permanen, peristiwa El Nino tahun 1997 menyebabkan banyk terumbu karang di Asia Tenggara mengalami pemutihan (bleaching), jika pemanasan suhu air laut terus berlangsung, maka pemulihan tersebut sulit terjadi.
Keadaan iklim yang berubah akan mengakibatkan besaran dan distribusi aair juga akan mengalami perubahan dan dalam jangka panjang, kelestarian sumber daya air memrlukan perhatian yang serius. Tempat – tempat yang kering seperti afrika akan mengalami kekeringan yang lebih hebat, sementara tempat-tempat basan seperti sebagian besar daerah tropis mengalami kondisi lebih basah. Peningkatan suhu yang besar terjadi pada daerah lintang tinggi, sehingga akan menimbulkan berbagai perubahan lingkungan global yang terkait dengan pencairan es di kutub, distribus vegetasi alami, dan keanekaragaman hayati.
Sementara itu, darerah tropis atau lintang rendah akan terpengaruh dalam hal produktivitas tanaan, distribusi hama dan penyakit tanaman dan manusia. Peningkatan suhu pada giliarannya akan mengubah pola dan distribusi curah hujan. Kecenderungan yang terjadi adalah bahwa daerah kering akan menjadi kering dan daerah basah akan menjadi basah.
No comments:
Post a Comment