Toggle menu

WELCOME

       
Showing posts with label Perubahan Iklim. Show all posts
Showing posts with label Perubahan Iklim. Show all posts

12 January 2011

Dampak Metan Terhadap Lingkungan

Kelompok gas rumah kaca termasuk metan dapat menyebabkan terjadinya perubahan dalam skala regional dan global. Perubahan ini meliputi terjadinya deposisi asam (hujan asam), perubahan iklim global, dan penipisan ozon atmosfer. Hal ini terjadi ketika konsentrasi gas rumah kaca memerangkap........
Kelompok gas rumah kaca termasuk metan dapat menyebabkan terjadinya perubahan dalam skala regional dan global. Perubahan ini meliputi terjadinya deposisi asam (hujan asam), perubahan iklim global, dan penipisan ozon atmosfer. Hal ini terjadi ketika konsentrasi gas rumah kaca memerangkap radiasi sinar mataari sehingga mempengaruhi iklim dalam abad-abad mendatang. Masing-masing gas rumah kaca memiliki sifat penyerapan radiasi sinar yang berbeda yang disebut spectrum adsorpsi.

Gas rumah kaca yang dapat meresap radiasi sinar infra merah dengan sangat intensif dapat dengan mudah meningkatkan suhu dan berarti mempunyai potensi yang besar dalam pemanasan global, serta lama waktu tinggal di atmosfer, metan mempunya potensi pemanasan global 21x lebih besar dari karbon dioksida tetapi mempunyai waktu yang lebih cepat yaitu 10 tahun sedangkan karbondioksida 50-200 tahun.

Akibat dari perubahan iklim yang salah satunya disebabkan oleh konsentrasi gas rumah kaca termasuk metan maka dibeberapa tempat atau ekosistem atau masyarakat akan sangat rentan menghadapi perubaan tersebut. Ekosistem alami seperti terumbu karang, juga sangat peka terhadap kenaikan suhu, apalagi jika kenaikan tersebut permanen, peristiwa El Nino tahun 1997 menyebabkan banyk terumbu karang di Asia Tenggara mengalami pemutihan (bleaching), jika pemanasan suhu air laut terus berlangsung, maka pemulihan tersebut sulit terjadi.

Keadaan iklim yang berubah akan mengakibatkan besaran dan distribusi aair juga akan mengalami perubahan dan dalam jangka panjang, kelestarian sumber daya air memrlukan perhatian yang serius. Tempat – tempat yang kering seperti afrika akan mengalami kekeringan yang lebih hebat, sementara tempat-tempat basan seperti sebagian besar daerah tropis mengalami kondisi lebih basah. Peningkatan suhu yang besar terjadi pada daerah lintang tinggi, sehingga akan menimbulkan berbagai perubahan lingkungan global yang terkait dengan pencairan es di kutub, distribus vegetasi alami, dan keanekaragaman hayati. 

Sementara itu, darerah tropis atau lintang rendah akan terpengaruh dalam hal produktivitas tanaan, distribusi hama dan penyakit tanaman dan manusia. Peningkatan suhu pada giliarannya akan mengubah pola dan distribusi curah hujan. Kecenderungan yang terjadi adalah bahwa daerah kering akan menjadi kering dan daerah basah akan menjadi basah.


10 January 2011

Tentang Gas Rumah Kaca / Green House Gas


Gas rumah kaca adalah gas-gas di atmosfer yang memiliki kemampuan untuk menyerap radiasi matahari yang dipantulkan oleh bumi sehingga menyebabkan suhu di permukaan bumi menjadi hangat. Gas-gas ini terutama dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia, terutama kegiatan yang menggunakan bahan bakar fosil, seperti penggunaan kendaan bermotor dan...
Gas rumah kaca adalah gas-gas di atmosfer yang memiliki kemampuan untuk menyerap radiasi matahari yang dipantulkan oleh bumi sehingga menyebabkan suhu di permukaan bumi menjadi hangat. Gas-gas ini terutama dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia, terutama kegiatan yang menggunakan bahan bakar fosil, seperti penggunaan kendaan bermotor dan kegiatan industri (newby, 2007) namun menurut Porteus (1992) gas rumah kaca adalah gas yang mempunyai pengaruh efek rumah kaca seperti CFC, Co2, CH4,Nox, O3 dan H2O. Beberapa komponen dari gas rumah kaca dapat merusak satu sama lain, seperti molekul metana mempunyai unsur lebih kuat 20-30 kali dari CO2 dan CFC diperkirakan 1000 kali lebih kuat dibanding CO2. Berdasarkan konsosesi pada Konvensi PBB mengenai Perubahan Iklim (United Nation Framework on Climate Change – UNFCCC), ada 6 jenis gas yang digolongkan sebagai gas rumah kaca yaitu:

1. Karbondioksida (CO2),
2. Fosil di sektor energi, transportasi, dan industri dinitro oksida (N20)
3. Metana (CH4)
4. Sulfurheksaflorida (SF6)
5. Perflorokarbon (PFCs)
6. Hidroflorokarbon (HFCs)

Sedangkan dalam IPCC radiatice forcing report, climate change 1995, bahwa penyumbang gas rumah kaca yang utama adalah karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dinitro oksida (N20), CFCs, HCFCS, Perfluorocarbon, Sulphur jexa-fluoride. Gas rumah kaca adalah faktor kunci dari pemanasan golbal yang menangkap radiasi panas diatmosfer dan memantulkannya kembali. Lain hal menrurut Khalil dalam bukunya atmosperic methane is role in the global environment mengkategorikan sumber sumber emisi global berasal dari dua aktivitas yaitu berasal dari alam dan kegiatan manusia (antropogenic) seperti yang dapat dilihat seperti pada tabel dibawah ini.

Tentang Pemanasan Global

Secara alamiah panas matahari yang masuk ke bumi, sebagian akan diserap leh permukaan bumi, sementara sebagian lagi akan dipantukan ke luar angkasa. Dengan adanya lapisan gas rumah kaca yan berada di atmosfer menyebabkan terhambatnya panas matahari yang hendak dipantulkan ke luar angkasa untuk menembus atmosfer....
Secara alamiah panas matahari yang masuk ke bumi, sebagian akan diserap leh permukaan bumi, sementara sebagian lagi akan dipantukan ke luar angkasa. Dengan adanya lapisan gas rumah kaca yan berada di atmosfer menyebabkan terhambatnya panas matahari yang hendak dipantulkan ke luar angkasa untuk menembus atmosfer, Peristiwa terperangkapnya panas matahari dipermukaan bumi ini dikenal dengan istilah efek rumah kaca.
Sejak revolusi industry, kegiatan manusia yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) terus meningkat. Kegiatan seperti pembangkitan tenaga listrik, kegiatan industry, penggunaan alat-alat elektronik, dan penggunaan kendaraan bermotor pada akhirnya akan melepas sejumlah emisi gas rumah kaca ke atmosfer. Peristiwa ini pada akhirnya menyebabkan meningkatnya suhu dimuka bumi, yang umum disebut dengan pemanasan global.

Pemanasan global kemudian pada prosesnya menyebabkan terjadinya perubahan seperti meningkatnya suhu air laut, yang dapat menyebabkan meningkatnya penguapan di udara, dan berubahnya poa curah hujan serta tekanan udara. Perubahan tersebut pada gilirannya menyebabkam terjadinya perubahan iklim.

Berdasarkan peneltian para ahli, perubahan iklim diketahui akan menimbulkan dampak yang merugikan bagi umat manusia. Kekeringan, gagal panen, krisis pangan dan air bersih, hujan badai, banjir dan tanah longsor, serta wabah penyakit tropis dan sebagainya. Oleh karena itu, demi kelangsungan hidup manusia, kita harus segera berupaya mengurangi kegiatan yang mengeluarkan emisi gas rumah kaa guna menghambat laju terjadinya perubahan iklim.

Perubahan iklim adalah berubahnya pola dan unsur cuaca secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama. Cuaca terutama dikendalikan oleh temperature. Konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer yang kian meningkat mengakibatkan akumulasi panas di atmosfer, sehingga terjadi efek rumah kaca berlebihan yang disebut dengan “PEMANASAN GLOBAL”.

Followers