Curitba merupakan ibu kota negara bagian Parana, negara bagian yang berbasis pada pertanian dan terletak di bagian Selatan Brazil pada ketinggian 900 meter di atas permukaan laut. Luas kota ini mencapai 431 kilometer persegi. Pada tahun 1970-an dan 1980-an, pertumbuhan fisik, ekonomi dan demografi berlangsung sangat cepat dan kota ini telah tumbuh menjadi pusat industri dan perdagangan yang penting. Populasi penduduk Curitiba telah meningkat dua kali menjadi 1.6 juta jiwa selama 30 terakhir. Income per kapita rata-rata mencapai USD 2.500 per tahun. Income per kapita ini 66 % lebih tinggi dari rata-rata penduduk Brazil lainnya. Pertumbuhan ekonomi kota selama 30 tahun adalah 7.1 %, lebih tinggi dari laju pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4 %.
Harmonisasi Pertumbuhan Ekonomi dan Pelestarian Lingkungan
Curitba merupakan ibu kota negara bagian Parana, negara bagian yang berbasis pada pertanian dan terletak di bagian Selatan Brazil pada ketinggian 900 meter di atas permukaan laut. Luas kota ini mencapai 431 kilometer persegi. Pada tahun 1970-an dan 1980-an, pertumbuhan fisik, ekonomi dan demografi berlangsung sangat cepat dan kota ini telah tumbuh menjadi pusat industri dan perdagangan yang penting. Populasi penduduk Curitiba telah meningkat dua kali menjadi 1.6 juta jiwa selama 30 terakhir. Income per kapita rata-rata mencapai USD 2.500 per tahun. Income per kapita ini 66 % lebih tinggi dari rata-rata penduduk Brazil lainnya. Pertumbuhan ekonomi kota selama 30 tahun adalah 7.1 %, lebih tinggi dari laju pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4 %.
Meskipun terdapat banyak tantangan yang muncul akibat pesat pertumbuhan kota, tetapi berbagai perbaikan yang signifikan telah berhasil meningkatkan kualitas kehidupan kota Curitiba. Kota ini secara internasional dikenal sebagai kota yang berkelanjutan dan ekologis. kota ini menyebut dirinya sebagai the City of All of Us. Kunci keberhasilannya terletak pada proses perencanaan dan implementasi pembangunan kota yang dilakukan secara terpadu dan berfokus pada peningkatan kualitas hidup warga kota. Pola kepemimpinan yang kuat juga merupakan kunci keberhasilan dalam implementasi berbagai strategi yang yang ditetapkan. Berbagi upaya yang telah dilakukan antara lain penyedian sarana transportasi public yang efisien, pengelolaan sampah yang dikaitkan dengan program sosial, pelestarian bangunan-bangunan yang bernilai sejarah (cagar budaya), perluasan taman-taman kota.
Visi strategis yang menjadi inspirasi berbagai aspek pembangunan di Curitiba adalah visi dari Walikota sebelumnya, Jaine Lerner yang telah berhasil mengubah kota Curitiba. “Tidak ada upaya lebih baik dari upaya untuk mecapai tujuan bersama. Ketika kota menyepakati hal tersebut sebagai suatu amanat untuk meningkatan kualitas hidup warganya; ketika kota tersebut memanusiawikan warganya, ketika kota tersebut menjaga kelestarian lingkungan, ketika kota tersebut menyiapkan kondisi bagi generasi mendatang, semua warga kota berbagai tanggung jawab untuk mewujudkan amanat tersebut, hanya dengan cara demikian kota dapat mewujudkan tujuan bersama tersebut“.
Eko-Efisiensi Sistem Transportasi Publik
Sistem transportasi perkotan merupakan keberhasilan perencanaan kota yang paling terkenal, dan merupakan model bagi kota-kota di seluruh dunia yang berupaya untuk mengimplementasikan jaringan transportasi yang eko-efisien dan dipadukan dengan perencanaan penggunaan lahan dan pembangunan perumahan. Keterpaduan ini berhasil meningkatkan kualitas kehidupan kota.
Perubahan sistem transportasi di kota ini terjadi pada tahun 1974 pada masa Walikota Learner dengan dibuatnya hirarki jalan dan sistem pengendalian lahan (land control system). Kota Curitiba saat ini memiliki lima jalan (koridor) utama yang semuanya mengarah ke pusat kota dan berfungsi mengarahkan pola pertumbuhan kota. Jalan utama ini tersusun atas tiga sistem jalan dimana jalan di bagian tengah memiliki dua jalur utama yang diperuntukan untuk jalur bis ekspres. Dua jalan yang ada disampingnya diperuntukan untuk jalan local satu arah dengan arah yang berlawanan.
Sebelum jalan-jalan utama tersebut dibangun, pemerintah kota terlebih dahulu mengakusisi lahan-lahan disepanjang atau dekat dengan jalan-jalan utama ini. Langkah ini memudahkan pemerintah kota untuk memulai program perumahan dengan kepadatan tinggi (apartemen/rumah susun) yang dekat dengan jalur transportasi utama. Lebih kurang 17.000 keluarga berpenghasilan rendah tinggal dekat dengan jalur-jalur jalan utama ini. Area-area perumahan dan perdagangan dengan demikian tumbuh disepanjang jalur transportasi publik ini sehingga mengurangi tekanan terhadap pusat kota dan menjadikan pusat kota sebagai area bagi pejalan kaki.
Perda tentang lahan dibuat untuk mendorong pembangunan gedung-gedung dengan kepadatan tinggi dan pusat-pusat perdagangan di area yang dekat dengan kelima jalur jalan utama ini. Seluruh kota Cutiba terbagi menjadi zonasi-zonasi sesuai dengan jenis penggunaan lahan dan tingkat kepadatan pembangunan yang diizinkan. Pada lahan-lahan yang terletak disepanjang jalan utama, Pemerintah Kota mengizinkan pembangunan gedung/bangunan dengan total luas lantai hingga enam kali ukuran kavling yang ada. Pembangunan dengan luas lantai hingga empat kali luas kavling juga diizinkan dilahan-lahan yang dekat jalan-jalan lainnya yang dilayani oleh transportasi publik. Kebijakan ini dapat mengurangi jarak antara lokasi lahan dengan jaringan transportasi publik dan mendorong pembangunan kawasan-kawasn perdagangan dan perumahan baru menjauhi pusat kota, dan berkembang disepanjang kelima jalur jalan utama ini.
Meskipun, terdapat kurang labih 500.000 mobil, Curitiba tidak pernah memiliki masalah lalu lintas. Kebijakan transportasi publik di kota ini diarahkan pada penggunaan bis-bis berukuran besar. Pengunaan bis-bis ekspres yang menggunakan jalur bis ekslusif jauh lebih murah daripada subways atau kereta ringan (light railways) dan merupakan solusi transportasi publik yang praktis dan terjangkau bagi kota-kota di negara-negara berkembang. Disamping jalur bis yang terdapat di lima jalan utama, jalur-jalur bis baru juga dibangun dan diperluas seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan kota. Bis-bis yang menghubungkan antar distrik juga dibangun sebagai pelengkap bis-bis ekspres. Bis-bis yang beroperasi di kota ini diberi kode dengan warna. Bis-bis ekspres berwarna merah, bis-bis inter-distrik berwarna hijau dan bis-bis konvensional atau pengumpan berwarna kuning. Karcis atau tiket bis standar diperkenalkan pada tahun 1979 yang berlaku sama untuk semua rute.
Satu konsep kunci yang terpenting dari sistem transport ini adalah kemudahan bagi setiap orang untuk berpindah dari bis-bis lokal ke bis-bis ekspres dan sebaliknya. Terdapat terminal/halte bis yang besar di setiap ujung dari ke lima jalus bis ekspres. Disini setiap orang dapat berpindah ke bis inter-distrik atau ke bis pengumpan (feeder). Satu tiket bis berlaku untuk semua rute bis. Sepanjang setiap rute bis ekspress, terdapat halte-halte bis yang lebih kecil yang terletak setiap 1.400 m dan halte ini dilengkapi dengan stand surat kabar, fasilitas telepon umum, kontor pos dan fasilitas komersial. Disini penumpang yang turun dari bis pengumpan dapat berpindah ke bis ekspres atau bis antar distrik dengan tiket yang sama, tanpa perlu membeli tiket bis lagi.
Inovasi terbaru yang dilakukan di kota Curitiba adalah memperkenalkan sistem bis ekspres langsung yang tidak berhenti di setiap halte bis yang ada, tetapi hanya berhenti pada halte-halte tertentu yang dirancang dan dibangun untuk memungkinkan para penumpang bergerak naik turun bis dengan cepat.
Sistem transportasi publik Curitiba digunakan lebih dari 1.3 juta penumbang setiap hari, yang memikat lebih kurang dua pertiga penduduk kota. Duapuluh delepan persen pengguna bis ekspres langsung ini pada awalnya adalah pengendara mobil pribadi. Kondisi ini memungkinakan penghematan hingga 25% konsumsi BBM di kota ini. Sistem transportasi publik ini secara langsung berdampak positif terhadap rendahnya tingkat polusi udara ambien di kota ini. Dampak positif lainnya adalah warga kota dapat menghemat pengeluaran transportasi. Rata-rata, penduduk mengeluarkan hanya kira-kira 10 persen dari pendapatannnya untuk transportasi yang relatif proporsinya lebih rendah dibandingkan dengan penduduk kota-kota lainnya yang ada di Brazil.
Pengelolaan Limbah Domestik
Kota metropolitan Curitiba menghasilkan sekitar 1.000 ton sampah setiap hari. Pada tahun 1990, Curitiba mendapat penghargaan dari UNEP untuk dua keberhasilannya dalam program pengelolaan sampah, yaitu program “Garbage that is not Garbage“ (Sampah yang bukan sampah) dan “Purchase Garbage” (Pembelian Sampah) yang dicanangkan oleh Walikota Jaime Lerner pada tahun 1989.
Melalui program Garbage that’s not garbage, 70 % sampah kota dapat di daur ulang oleh warga kota. Seminggu sekali kendaran pengangkut mengumpulkan kertas, karton, metal, plastik dan kaca yang sudah dipisahkan oleh warga kota di rumahnya masing-masing. Daur ulang kertas kota Curitiba sendiri bisa mengurangi penebangan pohon sebanyak 1200 pohon per hari. Kegiatan ini juga mampu meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan. Uang yang dperoleh dari kegiatan ini digunakan untuk berbagai program sosial. Kota juga mempekerjakan tunawisma (homeless) dan orang-orang yang dalam proses penyembuhan dari kecanduan alkohol di pabrik-pabrik pemisahan sampah.
Program “Purchase Garbage” (Pembelian Sampah dijalankan di kawasan-kawasan kumuh (favelas) di kota Curitiba. Lebih kurang 10 persen penduduk di kota ini tinggal di kawasan kumuh. Di sebagain besar kawasan ini, tidak tersedia pelayanan pengangkutan sampah, karena tidak adanya jalan yang memungkinkan kendaran pengangkut sampah masuk ke dalam kawasan ini, karena banyak lokasi kawasan ini terletak dikaki lembah dekat dengan sungai. Penduduk akan dengan mudah membuang sampah di tanah-tanah kosong dimana lalat dan tikus dapat tumbuh dan berkembang biak disini dan dengan demikian akan meningkatkan resiko penduduk terkena penyakit.
Keluarga-keluarga berpenghqsilan rendah yang tinggal di kawasan-kawasan kumuh ini membawa kantong-kantong sampah ke lokasi-lokasi tertentu (neighborhood centers), dimana mereka dapat menukar sampah tersebut dengan tiket bis dan makanan. Hal ini berarti kan mengurangi sampah yang berserakan di kota dan juga mengurangi sumber penyakit, dan juga mengurangi sampah yang dibuang ke sungai-sungai dan menjadi kawasan hunian mereka menjadi kawasan yang bersih dan sehat. Terdapat juga program untuk anak-anak dimana mereka dapat menukar sampah-sampah daur ulang dengan berbagai peralatan sekolah, coklat, mainan anak-anak dan tiket untuk menonton berbagi pertunjukan. Biaya yang disediakan oleh pemerintah kota untuk program ini sama dengan biaya yang harus pemerintah kota keluarkan untuk membayar perusahaan swasta mengumpulkan sampah. Terdapat 22.000 keluarga dari 52 komunitas yang terlibat dalam program ini. Mencegah pembuangan sampah di sungai, hutan dan dasar lembah merupakan langkah yang penting untuk pelestarian lingkungan. Laju kematian bayi menurun secara substansial di kawasan kumuh ini, sementara pengurangan penyakit juga berarti dapat menghemat pengeluaran masyarakat untuk biaya pengobatan.
Curitiba juga mengembangkan sistem pengolahan air limbah domestik yang inovatif dengan sistem danau/kolam buatan yang terletak dekat dengan sungai. kolam pertama bersifat anerobik dan kemudian diikuti oleh kolam aerobik dan akhirnya air limbah yang sudah diolah dibuang dan dialirkan ke sungai.
Bangunan Bersejarah dan Infrastruktur Hijau
Sistem transportasi dan perencanaan tata guna lahan telah mendorong perluasan taman-taman kota dan telah membantu melindungi berbagai arsitektur-arsitektur dan budaya di pusat kota. Pada tahun 1970-an pusat kota mengalami proses perbaikan dan penataan. Banyak jalan menjadi kawasan pejalan kaki, sementara banguna-bangunan tua dan bersejarah dilindungi, ruang-ruang publik diperbaiki dan fasilitas komersial dan perdagangan dikembangkan. Pemilik gedung-gedung yang bernilai sejarah diizinkan untuk mengembangkan peruntukan gedung-gedung tersebut untuk berbagai keperluan asalkan tidak mengubah bentuk asli dan tata letak gedung tersebut.
Para arsitek dan perencana kotanya telah berhasil mengubah kota ini menjadi vibrant center dengan kualitas kehidupan yang baik yang berhasil menarik banyak wisatawan. Pusat kota diubah menjadi kawasan-kawasan pejalan kaki dengan toko, mall, restaurant dan cafe yang buka 24 jam. Parawisata telah menghasillkan pendatan sebesar USD 280 juta pada tahun 1994. 4 % dari PAD Kota
Kota ini juga memiliki kebijakan dan komitemen yang kuat terhadap perlindungan kawasan-kawasan lindung dan taman-taman kota. Kota ini juga dikenal sebagai ibu kota Ekologi dari Brazil dengan jaringan (network) dari 28 taman dan hutan kota. Pada tahun 1970-an, rasio ruang terbuka hijau terhadap penduduk hanya 0.5 meter persegi per penduduk saat ini meningkat menjadi 52 meter persegi per penduduk yang berarti kota Curitiba merupakan kota yang memiliki indek RTH tertinggi di dunia. Bandingkan dengan standar WHO hanya 9 m2 per penduduk. Warga kota telah menanam 1.5 juta pohon sepanjang jalan-jalan yang terdapat di dalam kota. Para pengembang mendapat keringanan pajak jika proyeknya mencakup pembangunan kawasan hijau. Guard verde (municipal corporation) melindungi dan memelihara taman-taman kota; petugas taman-taman kota juga melakukan pendidikan lingkugan kepada warga kota. Terdapat program yang mendorong masyarakat untuk peduli dan memelihara taman-taman kota
Pembangunan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan di Curitiba juga dipadukan dengan program pengendalian banjir. Taman-taman kota tidak hanya memiliki nilai rekreasi dan estetika, tetapi juga memiliki danau-danau buatan yang berfungsi sebagai sarana pengendalian banjir untuk seluruh kota. Kawasan-kawasan sempadan sungai juga dihijaukan yang berfungsi sebagai barier untuk mencegah pencaplokan lahan dan juga perlindungan tebing sungai disamping manjadi tempat yang bernilai estetika tingi dan rekreasi bagi jutaan warga kota.
Setiap taman dilengkapi dengan pusat informasi tentang ekologi dan lingkungan taman setempat. Di dalam taman juga dibangun jalur-jalur khusus untuk bersepeda. Lahan bekas TPA juga diubah menjadi kebun raya (botanic gardens) yang mencapai luas 17.7 hektar. Museam dan fasilitas penelitian flora dan fauna juga dibangun dilokasi ini. Kota juga memberikan bis-bis gratis pada akhir minggu pada jalur-jalur ke taman-taman kota. Bis-bis ini merupakan bis-bis yang sudah berumur lebih dari 10 tahun dan tidak dipakai lagi sebagai sarana transportasi publik (pensiun) dan dicat dengan warna hijau dan dapat membawa warga dari pusat kota ke berbagi lokasi taman-taman kota yang ada di Curitiba.
Curitba merupakan ibu kota negara bagian Parana, negara bagian yang berbasis pada pertanian dan terletak di bagian Selatan Brazil pada ketinggian 900 meter di atas permukaan laut. Luas kota ini mencapai 431 kilometer persegi. Pada tahun 1970-an dan 1980-an, pertumbuhan fisik, ekonomi dan demografi berlangsung sangat cepat dan kota ini telah tumbuh menjadi pusat industri dan perdagangan yang penting. Populasi penduduk Curitiba telah meningkat dua kali menjadi 1.6 juta jiwa selama 30 terakhir. Income per kapita rata-rata mencapai USD 2.500 per tahun. Income per kapita ini 66 % lebih tinggi dari rata-rata penduduk Brazil lainnya. Pertumbuhan ekonomi kota selama 30 tahun adalah 7.1 %, lebih tinggi dari laju pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4 %.
Meskipun terdapat banyak tantangan yang muncul akibat pesat pertumbuhan kota, tetapi berbagai perbaikan yang signifikan telah berhasil meningkatkan kualitas kehidupan kota Curitiba. Kota ini secara internasional dikenal sebagai kota yang berkelanjutan dan ekologis. kota ini menyebut dirinya sebagai the City of All of Us. Kunci keberhasilannya terletak pada proses perencanaan dan implementasi pembangunan kota yang dilakukan secara terpadu dan berfokus pada peningkatan kualitas hidup warga kota. Pola kepemimpinan yang kuat juga merupakan kunci keberhasilan dalam implementasi berbagai strategi yang yang ditetapkan. Berbagi upaya yang telah dilakukan antara lain penyedian sarana transportasi public yang efisien, pengelolaan sampah yang dikaitkan dengan program sosial, pelestarian bangunan-bangunan yang bernilai sejarah (cagar budaya), perluasan taman-taman kota.
Visi strategis yang menjadi inspirasi berbagai aspek pembangunan di Curitiba adalah visi dari Walikota sebelumnya, Jaine Lerner yang telah berhasil mengubah kota Curitiba. “Tidak ada upaya lebih baik dari upaya untuk mecapai tujuan bersama. Ketika kota menyepakati hal tersebut sebagai suatu amanat untuk meningkatan kualitas hidup warganya; ketika kota tersebut memanusiawikan warganya, ketika kota tersebut menjaga kelestarian lingkungan, ketika kota tersebut menyiapkan kondisi bagi generasi mendatang, semua warga kota berbagai tanggung jawab untuk mewujudkan amanat tersebut, hanya dengan cara demikian kota dapat mewujudkan tujuan bersama tersebut“.
Eko-Efisiensi Sistem Transportasi Publik
Sistem transportasi perkotan merupakan keberhasilan perencanaan kota yang paling terkenal, dan merupakan model bagi kota-kota di seluruh dunia yang berupaya untuk mengimplementasikan jaringan transportasi yang eko-efisien dan dipadukan dengan perencanaan penggunaan lahan dan pembangunan perumahan. Keterpaduan ini berhasil meningkatkan kualitas kehidupan kota.
Perubahan sistem transportasi di kota ini terjadi pada tahun 1974 pada masa Walikota Learner dengan dibuatnya hirarki jalan dan sistem pengendalian lahan (land control system). Kota Curitiba saat ini memiliki lima jalan (koridor) utama yang semuanya mengarah ke pusat kota dan berfungsi mengarahkan pola pertumbuhan kota. Jalan utama ini tersusun atas tiga sistem jalan dimana jalan di bagian tengah memiliki dua jalur utama yang diperuntukan untuk jalur bis ekspres. Dua jalan yang ada disampingnya diperuntukan untuk jalan local satu arah dengan arah yang berlawanan.
Sebelum jalan-jalan utama tersebut dibangun, pemerintah kota terlebih dahulu mengakusisi lahan-lahan disepanjang atau dekat dengan jalan-jalan utama ini. Langkah ini memudahkan pemerintah kota untuk memulai program perumahan dengan kepadatan tinggi (apartemen/rumah susun) yang dekat dengan jalur transportasi utama. Lebih kurang 17.000 keluarga berpenghasilan rendah tinggal dekat dengan jalur-jalur jalan utama ini. Area-area perumahan dan perdagangan dengan demikian tumbuh disepanjang jalur transportasi publik ini sehingga mengurangi tekanan terhadap pusat kota dan menjadikan pusat kota sebagai area bagi pejalan kaki.
Perda tentang lahan dibuat untuk mendorong pembangunan gedung-gedung dengan kepadatan tinggi dan pusat-pusat perdagangan di area yang dekat dengan kelima jalur jalan utama ini. Seluruh kota Cutiba terbagi menjadi zonasi-zonasi sesuai dengan jenis penggunaan lahan dan tingkat kepadatan pembangunan yang diizinkan. Pada lahan-lahan yang terletak disepanjang jalan utama, Pemerintah Kota mengizinkan pembangunan gedung/bangunan dengan total luas lantai hingga enam kali ukuran kavling yang ada. Pembangunan dengan luas lantai hingga empat kali luas kavling juga diizinkan dilahan-lahan yang dekat jalan-jalan lainnya yang dilayani oleh transportasi publik. Kebijakan ini dapat mengurangi jarak antara lokasi lahan dengan jaringan transportasi publik dan mendorong pembangunan kawasan-kawasn perdagangan dan perumahan baru menjauhi pusat kota, dan berkembang disepanjang kelima jalur jalan utama ini.
Meskipun, terdapat kurang labih 500.000 mobil, Curitiba tidak pernah memiliki masalah lalu lintas. Kebijakan transportasi publik di kota ini diarahkan pada penggunaan bis-bis berukuran besar. Pengunaan bis-bis ekspres yang menggunakan jalur bis ekslusif jauh lebih murah daripada subways atau kereta ringan (light railways) dan merupakan solusi transportasi publik yang praktis dan terjangkau bagi kota-kota di negara-negara berkembang. Disamping jalur bis yang terdapat di lima jalan utama, jalur-jalur bis baru juga dibangun dan diperluas seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan kota. Bis-bis yang menghubungkan antar distrik juga dibangun sebagai pelengkap bis-bis ekspres. Bis-bis yang beroperasi di kota ini diberi kode dengan warna. Bis-bis ekspres berwarna merah, bis-bis inter-distrik berwarna hijau dan bis-bis konvensional atau pengumpan berwarna kuning. Karcis atau tiket bis standar diperkenalkan pada tahun 1979 yang berlaku sama untuk semua rute.
Satu konsep kunci yang terpenting dari sistem transport ini adalah kemudahan bagi setiap orang untuk berpindah dari bis-bis lokal ke bis-bis ekspres dan sebaliknya. Terdapat terminal/halte bis yang besar di setiap ujung dari ke lima jalus bis ekspres. Disini setiap orang dapat berpindah ke bis inter-distrik atau ke bis pengumpan (feeder). Satu tiket bis berlaku untuk semua rute bis. Sepanjang setiap rute bis ekspress, terdapat halte-halte bis yang lebih kecil yang terletak setiap 1.400 m dan halte ini dilengkapi dengan stand surat kabar, fasilitas telepon umum, kontor pos dan fasilitas komersial. Disini penumpang yang turun dari bis pengumpan dapat berpindah ke bis ekspres atau bis antar distrik dengan tiket yang sama, tanpa perlu membeli tiket bis lagi.
Inovasi terbaru yang dilakukan di kota Curitiba adalah memperkenalkan sistem bis ekspres langsung yang tidak berhenti di setiap halte bis yang ada, tetapi hanya berhenti pada halte-halte tertentu yang dirancang dan dibangun untuk memungkinkan para penumpang bergerak naik turun bis dengan cepat.
Sistem transportasi publik Curitiba digunakan lebih dari 1.3 juta penumbang setiap hari, yang memikat lebih kurang dua pertiga penduduk kota. Duapuluh delepan persen pengguna bis ekspres langsung ini pada awalnya adalah pengendara mobil pribadi. Kondisi ini memungkinakan penghematan hingga 25% konsumsi BBM di kota ini. Sistem transportasi publik ini secara langsung berdampak positif terhadap rendahnya tingkat polusi udara ambien di kota ini. Dampak positif lainnya adalah warga kota dapat menghemat pengeluaran transportasi. Rata-rata, penduduk mengeluarkan hanya kira-kira 10 persen dari pendapatannnya untuk transportasi yang relatif proporsinya lebih rendah dibandingkan dengan penduduk kota-kota lainnya yang ada di Brazil.
Pengelolaan Limbah Domestik
Kota metropolitan Curitiba menghasilkan sekitar 1.000 ton sampah setiap hari. Pada tahun 1990, Curitiba mendapat penghargaan dari UNEP untuk dua keberhasilannya dalam program pengelolaan sampah, yaitu program “Garbage that is not Garbage“ (Sampah yang bukan sampah) dan “Purchase Garbage” (Pembelian Sampah) yang dicanangkan oleh Walikota Jaime Lerner pada tahun 1989.
Melalui program Garbage that’s not garbage, 70 % sampah kota dapat di daur ulang oleh warga kota. Seminggu sekali kendaran pengangkut mengumpulkan kertas, karton, metal, plastik dan kaca yang sudah dipisahkan oleh warga kota di rumahnya masing-masing. Daur ulang kertas kota Curitiba sendiri bisa mengurangi penebangan pohon sebanyak 1200 pohon per hari. Kegiatan ini juga mampu meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan. Uang yang dperoleh dari kegiatan ini digunakan untuk berbagai program sosial. Kota juga mempekerjakan tunawisma (homeless) dan orang-orang yang dalam proses penyembuhan dari kecanduan alkohol di pabrik-pabrik pemisahan sampah.
Program “Purchase Garbage” (Pembelian Sampah dijalankan di kawasan-kawasan kumuh (favelas) di kota Curitiba. Lebih kurang 10 persen penduduk di kota ini tinggal di kawasan kumuh. Di sebagain besar kawasan ini, tidak tersedia pelayanan pengangkutan sampah, karena tidak adanya jalan yang memungkinkan kendaran pengangkut sampah masuk ke dalam kawasan ini, karena banyak lokasi kawasan ini terletak dikaki lembah dekat dengan sungai. Penduduk akan dengan mudah membuang sampah di tanah-tanah kosong dimana lalat dan tikus dapat tumbuh dan berkembang biak disini dan dengan demikian akan meningkatkan resiko penduduk terkena penyakit.
Keluarga-keluarga berpenghqsilan rendah yang tinggal di kawasan-kawasan kumuh ini membawa kantong-kantong sampah ke lokasi-lokasi tertentu (neighborhood centers), dimana mereka dapat menukar sampah tersebut dengan tiket bis dan makanan. Hal ini berarti kan mengurangi sampah yang berserakan di kota dan juga mengurangi sumber penyakit, dan juga mengurangi sampah yang dibuang ke sungai-sungai dan menjadi kawasan hunian mereka menjadi kawasan yang bersih dan sehat. Terdapat juga program untuk anak-anak dimana mereka dapat menukar sampah-sampah daur ulang dengan berbagai peralatan sekolah, coklat, mainan anak-anak dan tiket untuk menonton berbagi pertunjukan. Biaya yang disediakan oleh pemerintah kota untuk program ini sama dengan biaya yang harus pemerintah kota keluarkan untuk membayar perusahaan swasta mengumpulkan sampah. Terdapat 22.000 keluarga dari 52 komunitas yang terlibat dalam program ini. Mencegah pembuangan sampah di sungai, hutan dan dasar lembah merupakan langkah yang penting untuk pelestarian lingkungan. Laju kematian bayi menurun secara substansial di kawasan kumuh ini, sementara pengurangan penyakit juga berarti dapat menghemat pengeluaran masyarakat untuk biaya pengobatan.
Curitiba juga mengembangkan sistem pengolahan air limbah domestik yang inovatif dengan sistem danau/kolam buatan yang terletak dekat dengan sungai. kolam pertama bersifat anerobik dan kemudian diikuti oleh kolam aerobik dan akhirnya air limbah yang sudah diolah dibuang dan dialirkan ke sungai.
Bangunan Bersejarah dan Infrastruktur Hijau
Sistem transportasi dan perencanaan tata guna lahan telah mendorong perluasan taman-taman kota dan telah membantu melindungi berbagai arsitektur-arsitektur dan budaya di pusat kota. Pada tahun 1970-an pusat kota mengalami proses perbaikan dan penataan. Banyak jalan menjadi kawasan pejalan kaki, sementara banguna-bangunan tua dan bersejarah dilindungi, ruang-ruang publik diperbaiki dan fasilitas komersial dan perdagangan dikembangkan. Pemilik gedung-gedung yang bernilai sejarah diizinkan untuk mengembangkan peruntukan gedung-gedung tersebut untuk berbagai keperluan asalkan tidak mengubah bentuk asli dan tata letak gedung tersebut.
Para arsitek dan perencana kotanya telah berhasil mengubah kota ini menjadi vibrant center dengan kualitas kehidupan yang baik yang berhasil menarik banyak wisatawan. Pusat kota diubah menjadi kawasan-kawasan pejalan kaki dengan toko, mall, restaurant dan cafe yang buka 24 jam. Parawisata telah menghasillkan pendatan sebesar USD 280 juta pada tahun 1994. 4 % dari PAD Kota
Kota ini juga memiliki kebijakan dan komitemen yang kuat terhadap perlindungan kawasan-kawasan lindung dan taman-taman kota. Kota ini juga dikenal sebagai ibu kota Ekologi dari Brazil dengan jaringan (network) dari 28 taman dan hutan kota. Pada tahun 1970-an, rasio ruang terbuka hijau terhadap penduduk hanya 0.5 meter persegi per penduduk saat ini meningkat menjadi 52 meter persegi per penduduk yang berarti kota Curitiba merupakan kota yang memiliki indek RTH tertinggi di dunia. Bandingkan dengan standar WHO hanya 9 m2 per penduduk. Warga kota telah menanam 1.5 juta pohon sepanjang jalan-jalan yang terdapat di dalam kota. Para pengembang mendapat keringanan pajak jika proyeknya mencakup pembangunan kawasan hijau. Guard verde (municipal corporation) melindungi dan memelihara taman-taman kota; petugas taman-taman kota juga melakukan pendidikan lingkugan kepada warga kota. Terdapat program yang mendorong masyarakat untuk peduli dan memelihara taman-taman kota
Pembangunan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan di Curitiba juga dipadukan dengan program pengendalian banjir. Taman-taman kota tidak hanya memiliki nilai rekreasi dan estetika, tetapi juga memiliki danau-danau buatan yang berfungsi sebagai sarana pengendalian banjir untuk seluruh kota. Kawasan-kawasan sempadan sungai juga dihijaukan yang berfungsi sebagai barier untuk mencegah pencaplokan lahan dan juga perlindungan tebing sungai disamping manjadi tempat yang bernilai estetika tingi dan rekreasi bagi jutaan warga kota.
Setiap taman dilengkapi dengan pusat informasi tentang ekologi dan lingkungan taman setempat. Di dalam taman juga dibangun jalur-jalur khusus untuk bersepeda. Lahan bekas TPA juga diubah menjadi kebun raya (botanic gardens) yang mencapai luas 17.7 hektar. Museam dan fasilitas penelitian flora dan fauna juga dibangun dilokasi ini. Kota juga memberikan bis-bis gratis pada akhir minggu pada jalur-jalur ke taman-taman kota. Bis-bis ini merupakan bis-bis yang sudah berumur lebih dari 10 tahun dan tidak dipakai lagi sebagai sarana transportasi publik (pensiun) dan dicat dengan warna hijau dan dapat membawa warga dari pusat kota ke berbagi lokasi taman-taman kota yang ada di Curitiba.
No comments:
Post a Comment